Timbul Raharjo, -
(2012)
Kiblat Papat Lima Pancer.
[Show/Exhibition]
Abstract
Karya seni rupa yang dipamerkan di Jogja Galeri berjudul Kiblat Papat Lima Pancer (KPLP) ini adalah sebuah karya berbahan mix media (polyresin, keramik, kayu, dan piranti kelistrikan) yang diciptakan khusus untuk tema “Memaknai Pusat”. Karya ini tentu berinspirasi dari keberadaan Tugu Jogja yang telah menjadi saksi sejarah panjang tentang perkembangan dan perubahan kota Yogyakarta. Saya memaknai tugu sebagai ancer-ancering bumi yang berarti sebagai pusat penanda yang dapat dijadikan kibat dari empat penjuru. Dalam ilmu Jawa terdapat jagat kecil (mikrokosmos) kiblat papat adalah kakang kawah adhi ari-ari dengan pusat manusia sendiri, sebagai satu kesatuan jiwa manusia untuk meraih ketentraman hidup memiliki saudara alamiah dalam tubuhnya.
Secara lebih luas Tugu menjadi kiblat bagaikan raja yang didukung oleh rakyatnya, yang berada di sekelilingnya. Yogyakarta memiliki keistimewaan ini, yakni sebagai kiblat dari empat kabupaten, sebab eksistensi Keraton Yogyakarta berada di Kota Yogyakarta. Bagian timur Kabupaten Wonosari, Bagian selatan Kabupaten Bantul, bagian barat Kabupaten Kulonprogo, bagian utara Kabupaten Sleman, dan pusatnya kota Yogyakarta. Secara alamiah sebutan Kiblat Papat Lima Pancer ini telah menjadi roh dan nafas Yogyakarta dalam menyelenggaraan pemerintahan, dengan bentuk menyerupai jajaran genjang dengan titik tengah sebagai jiwa yang dapat memayu hayuning bawana. Inilah salah satu yang menjadi perihal penting dalam pertimbangan keistimewaan Yogyakarta.
Karya ini saya buat menggunakam bahan mix-media, dengan harapan dapat menampilkan wujud visual yang dapat memberi makna menyeluruh terhadap capaian artistis yang saya harapkan,
Actions (login required)
|
View Item |