Bahan Non Malam Batik sebagai Alternatif Perintang dalam Penciptaan Karya Seni Tekstil

Purwo Sedjati, Djandjang and Suhartanto, Agung (2019) Bahan Non Malam Batik sebagai Alternatif Perintang dalam Penciptaan Karya Seni Tekstil. Technical Report. Lembaga Penelitian Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Yogyakarta.

[img] Text
Full Teks_Djandjang Purwo Sedjati.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (4MB) | Request a copy
[img] Text
BAB I_Djandjang Purwo Sedjati.pdf

Download (496kB)
[img] Text
BAB VII_Djandjang Purwo Sedjati.pdf

Download (137kB)
Official URL: https://lib.isi.ac.id/

Abstract

Ditetapkannya batik sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan non bendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) oleh UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 dan ditetapkannya Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia oleh World Craft Council menjadikan seni batik kembali bergairah di tengah masyarakat. Disisi lain, batik harus berhadapan dengan permintaan atau tuntutan masyarakat akan produk-produk baru yang dapat memenuhi keinginan mereka. Dengan demikian, diperlukan ciptaan-ciptaan baru yang kreatif dan inovatif dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan pasar. Berangkat dari uraian tersebut diatas, muncul ketertarikan untuk menciptakan karya seni kreatif dengan mengeksplorasi bahan non malam berupa tepung makanan yaitu sagu, terigu dan maizena yang dapat digunakan sebagai alternatif lain dalam penciptaan batik.. Adapun beras, kanji dan ketan tidak digunakan karena di Jepang, beras sudah digunakan sebagai perintang yang disebut Katazome, di Negeria tepung kanji sudah digunakan sebagai perintang yang disebut Adire Eleko dan pada masa lampau ketan dipakai dalam pembuatan kain Simbut di Sunda Jawa Barat. Untuk mengumpulkan data digunakan metode pustaka dan metode observasi. Adapun pada pelaksanaannya digunakan metode antara lain metode Practiced Led Research yang merupakan jenis penelitian praktik, yaitu mencptakan dan merefleksikan karya baru melalui riset praktek yang dilakukan (Hendriyana,2018:21). Metode Penciptaan Seni Kriya Pola Tiga Tahap Enam Langkah Gustami digunakan untuk menggali sumber ide dan perancangan. Metode Eksperimen dan Improvisasi juga dilakukan penulis untuk mendapatkan pengetahuan baru dari eksperimen yang dilakukan terutama pada tepung makanan. Pada penciptaan ini, akan digunakan tepung terigu, tepung maizena, dan tepung sagu sebagai perintang yang dipadukan dengan malam batik. Pada pewarnaannya akan diterapkan pewarnaan secara cepat atau fast dye. Ada 5 jenis karya seni tekstil yang akan dibuat yaitu kain panjang, selendang, sarung bantal kursi, dan scarf sebagai karya fungsional serta wall hanging atau hiasan dinding sebagai karya seni ekspresi. Kata kunci: batik

Item Type: Monograph (Technical Report)
Creators:
CreatorsNIM/NIP/NIDN/NIDK
Purwo Sedjati, Djandjangnip196002181986012001
Suhartanto, Agungnim1710016222
Department: KODEPRODI90211#KRIYA SENI
Uncontrolled Keywords: batik
Subjects: Kriya > Kriya Tekstil
Divisions: Fakultas Seni Rupa > Jurusan Kriya > Kriya Tekstil
Depositing User: samiyati SM samiyati
Date Deposited: 24 Mar 2022 08:39
Last Modified: 24 Mar 2022 08:39
URI: http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/11121

Actions (login required)

View Item View Item