Pemanfaatan Minus One sebagai Media Pembelajaran Instrumen Keroncong pada Lagu Keroncong Moresko Karya Kusbini

Artanto, Mei and Laksana Budiaji Pradana, Raditya (2020) Pemanfaatan Minus One sebagai Media Pembelajaran Instrumen Keroncong pada Lagu Keroncong Moresko Karya Kusbini. Project Report. Lembaga Penelitian ISI Yogyakarta, Yogyakarta.

	Text BAB VI.pdf Download (750kB)
	Text BAB I.pdf Download (893kB)
	Text FULL TEXT.pdf Restricted to Repository staff only Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Aktivitas pembelajaran keroncong bagi pemula, khuhusnya di Yogyakarta, dilakukan secara langsung, yaitu dengan menghadirkan semua instrumen untuk dimainkan secara ansambel. Hal itu dilakukan agar keselarasan dalam permainan masing-masing instrumen dapat terjaga serta penempatan ‘rasa’ dari pembawaan musik keroncong dapat tercapai dengan baik. Namun di sisi lain dengan proses pembelajaran semacam itu terdapat kendala teknis dari permainan masing-masing instrumen, yang terkadang membuat keselarasan antar permainan instrumen tidak tercapai. Maka untuk mengurangi persoalan teknis pada masing-masing permainan instrumen keroncong secara ansambel perlu adanya upaya inovatif dalam proses pembelajaran. Upaya inovatif ini dilakukan agar proses transfer keterampilan bermain instrumen keroncong dapat berjalan secara efektif dengan dilakukan secara mandiri. Lantas untuk mencapai pembelajaran yang efektif, penggunaan minus one sebagai media pembelajaran instrumen keroncong dirasa tepat sebagai solusi alternatif bagi para pemula untuk memperdalam keterampilan bermain instrumen keroncong secara mandiri. Bertolak dari paparan tersebut lantas muncul pertanyaan terkait bagaimana proses perancangan minus one dan bagaimana efektifitas pemanfaatan minus one ini sebagai media pembelajaran instrumen keroncong. Minus one merupakan salah satu media yang cukup efektif dalam membantu proses pembelajaran isntrumen pada aspek psikomotorik atau penguasaan keterampilan. Hal itu dikarenakan melalui minus one ini proses mempelajari keterampilan instrumen secara mandiri dapat dilakukan tahap demi tahap, tentu dengan tetap memainkannya secara ansambel. Minus one ini dirancang menjadi dua menu yang saling berkaitan, yaitu menu dasar dan menu lanjutan. Menu dasar akan menyajikan contoh permainan jenis motif ritme permaian instrumen, seperti kotek, engkel dan double dari masing-masing instrumen. Tujuannya yaitu mendapatkan panduan teknis serta pengetahuan dasar mengenai contoh dan cara permainan di masing-masing instrumen keroncong. Setelah tahap menu dasar diselesaikan secara baik, maka pada tahap menu lanjutan akan mencoba memainkan lagu Keroncong Moresko karya Kusbini secara instrumenal dalam tonika D Mayor. Tujuannya yaitu penguasaan ketrampilan instrumen yang ada pada menu dasar dapat diimplementasikan secara ansambel pada lagu Keroncong Moresko. Pada proses perancangan minus one ini akan melibatkan para musisi keroncong dalam proses rekamannya, dan perekamannya dilakukan secara professional. Hal tersebut dilakukan agar kualitas minus one ,baik aspek musikal maupun audionya tetap terjaga untuk mempertahankan nilai estetis pada keroncong. Pemanfaatan minus one dalam pembelajaran instrumen keroncong diharapkan dapat menjadi media yang efektif bagi para pemula yang ingin belajar keroncong secara mandiri. Artinya sebelum mereka bertemu dengan ansambel keroncong secara langsung, pembelajaran ini dapat dilakukan secara mandiri agar keterampilan dasar mengenai instrumen keroncong dapat dikuasai terlebih dahulu. Sekaligus melalui minus one ini diharapkan turut meningkatkan ketertarikan generasi muda agar memiliki kemauan lebih dalam belajar keroncong.

Actions (login required)

View Item