I Wayan Senen, Nim O7/262779/SMU/297 (2013) Bunyi-Bunyian Pancagita Dalam Upacara Odalan Di Kabupaten Karangasem Bali. Doctoral thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
|
Text
bab 1 BUNYI-BUNYIAN PANCAGITA ( DES14050774 l 023.2016 ).pdf Download (42MB) | Preview |
|
Text
bab 2 BUNYI-BUNYIAN PANCAGITA ( DES14050774 l 023.2016 )-2.pdf Restricted to Repository staff only Download (62MB) | Request a copy |
||
Text
bab 3 BUNYI-BUNYIAN PANCAGITA ( DES14050774 l 023.2016 )-3.pdf Restricted to Repository staff only Download (81MB) | Request a copy |
||
Text
bab 4 BUNYI-BUNYIAN PANCAGITA ( DES14050774 l 023.2016 )-4.pdf Restricted to Repository staff only Download (45MB) | Request a copy |
||
|
Text
bab 5 BUNYI-BUNYIAN PANCAGITA ( DES14050774 l 023.2016 )-5.pdf Download (13MB) | Preview |
|
Text
lampiran BUNYI-BUNYIAN PANCAGITA ( DES14050774 l 023.2016 )-6.pdf Restricted to Repository staff only Download (32MB) | Request a copy |
Abstract
Suatu yang sangat menarik untuk dikaji pacla ritual keagalnaan Hindu di Kabupaten Karangasem yaitu adanya ketidakjelasan tentang faktor pendorong suasana ramai meriah, ciri—ciri penggunaan dan makna bunyi-bunyian pcmcagitd dalaxn upacara odalan yang hingga kini belurn pernah dikaji secara mendalam oleh para peneliti terdahulu, meskipun aspc-:k—aspek itu sangat penting diformulasikan dan diinformasikan. Kajian kualitatif ini menggunakan penelitian lapangan yang menyangkut pemilihan lokasi, pemilihan nara sumber, penentuanw instrumen penelitian, pengumpulan data, analisis data dan penyajian data. Atas keunikannya, Kabupaten Karangasem dipilih sebagai lokasi penelitian ini. Pemilihan nara sumber dilakukan berdasarkan relevansi kelayakannya dengan penelitian ini. Penentuan instrumen penelitian dilakukan atas kebutuhan proses penelitian. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik observasi, studi pustaka, Wawancaxa dan dokumentasi. Analisis data dilandasi oleh konsep teks, konsep ritual, konsep agama dan teori semiotika. Sementara penyajian data bersifat deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa munculnya suasana raunai dan meriah pada bunyi~bunyian pancagita didorong oleh ajaran siwa sidhanta, konsep kebebasan, konsep estetika, konsep karma dan konsep pancadewata. Ciri-ciri penggunaan bunyi— bunyian ritual odalan yaitu disajikan dalam rangkaian upacara odalan, dikondisikan melalui sakralisasi spiritual dan disajikan dalam ruang Waktu dan keadaan yang sakral. Diternukan tiga buah makna bunyi-bunyian pancagita yaitu makna ikonik, makna indeksikal dan makna simbolik. Dengan demikian ditegaskan bahwa, 1) jalan kerja yang ramai untuk menuju Tuhan rnasih relevan dengan jiwa masyarakat sekarang. 2) Segala bunyi-bunyian dapat digunakan sebagai bunyi—bunyian ritual odalan dengan persyaratan tertentu. 3) bunyi-bunyian pancagita merupakan sebuah aktualisasi dari rasa hormat pemuja kepada yang dipuja, rasa satu antara sesama rnanusia dan rasa indah para pelaku dan para penikmat bunyi- bunyian. .
Item Type: | Thesis (Doctoral) | ||||
---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||
Department: | UPT Pepustakaan ISI Yogyakarta | ||||
Uncontrolled Keywords: | odalan, pancagita, dorongan, ciri—ciri, makna | ||||
Subjects: | Karya Dosen Tata kelola seni |
||||
Divisions: | Pascasarjana > S3 Penciptaan dan Pengkajian seni | ||||
Depositing User: | agus tiawan AT | ||||
Date Deposited: | 03 Oct 2016 03:46 | ||||
Last Modified: | 03 Oct 2016 03:46 | ||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/1132 |
Actions (login required)
View Item |