Manusia sebagai ide penciptaan fotografi kubisme

Sugiyarto, Sugiyarto (2010) Manusia sebagai ide penciptaan fotografi kubisme. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

	Text BAB I.pdf Download (12MB)
	Text BAB V.pdf Download (4MB)
	Text Full Text.pdf Restricted to Repository staff only Download (36MB) | Request a copy
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Dalam proses berkesenian, terkadang ide muncul dari hal yang tidak terduga bahkan muncul dari sebuah permainan yang tidak disengaja. Kita diberikan banyak sekali visual-visual yang terkadang aneh, yang terkadang hal itu bisa menjadikan sebuah trauma atau bahkan visual yang lucu yang terkadang juga kita tidak merasa terbebani dengan masalah kehidupan. Karena kebutuhan batin harus terpenuhi kita terkadang harus melakukan apapun, baik itu secara sadar maupun dengan pikiran tidak sadar. karena proses berkesenian adalah proses dalam mengert mengenaJ dan mendaJami rasa secara batin maka secara sadar sebagai manusia kita selalu diuji dalam olah rasa. Tahap demi tahap proses pcnciptaan disusun scdcmikian rupa sehingga di dapat suatu penjelasan akan sebuah k:arya seni yang di buat. Proses tersebut dimulai dengan adanya kebutuhan untuk menyelesaikan masa perkuliahan di Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Fakultas Seni Media Rekam Jurusan Fotografi. Dalam proses pembelajaran terdapat adaoya suatu ujian, di mana hal itu menuntut adanya proses pertanggungjawaban. sehingga terwujudlah karya seni sebagai bukti akan hal tersebut. Kondisi itu timbul dari berbagai ide clan inspirasi dalam menciptakan karya Tugas Akhir ini. Manusia dalam kcsehariannya sangat lekat dengan bermacam kegiatan yang terkadang menarik perhatian kita. Baik sadar maupun tidak, kita akan terbawa oleh suasana yang menjadikan ketertarikan itu menjadi semakin perlu untuk dipelajari. Dalam hat in sebuah proses pembelajaran itu memiliki suatu kepuasan tersendiri . Meskipun, daJam pscs berkarya memerlukan beberapa pengorbanan waktu, pikiran. tenaga, dan biaya, namun itu tidak akan terasa ketika kita bersemangat dan dapat teIWUjud sebuah karya seni. Semua karya seni tidak ada istilah jelek maupun buruk, hanya saja gagasan yang dikeluarkan bisa disampaikan kepada audiens atau tidak. Ujian ini menjadikan kubisme terwujud daJam fotografi seni sesuai dengan yang diharapkan meskipun, ada beberapa kesulitan sepe pengambilan gambar, proses 73 editing clan penyajian. Akan tetapi hal ini menjadikan sebuah motivasi dalam melanjutkan proses berkesenian yang lebih baik. Karya ini merupakan ungkapan berekspresi dalam berkarya seni, pengenalan clan pengalaman visual yang didapat menjadikan clan mengharuskan proses berkesenian ini terwujud sesuai dengan isi hati yang akan diutarakan ke dalam media fotografi seni ini.Pengaruh kubisme bukan hanya pada biclang seni lukis, tetapi juga pada biclang desain clan interior. Dalam proses berkarya seni, seniman tidak terikat oleh objek clan media Sejak 7.arnan Renaisans sampai saat ini perkembangan seni sangat beragam, bermula dari manual hinggga digital, seperti yang sekarang ini yang telah berkembang pesat sebagai pendukung untuk menuangkan ide clan konsep dalam berekspresi. Pengukuhan konsep clan penentuan visual ini terwujud dari sebuah keterbiasaan yang setiap hari ditemui clan selalu terjadi di sekeliling yang menjadikan ide untuk merealisasikan ke dalam seni fotografi. Sebuah pengharapan yang terdapat dalam setiap karya menjadikan sebuah tolok ukur di mana kepekaan clan nilai kreatif terbentuk.

Actions (login required)

View Item