Filantropi Kemanusiaan Sebagai Praktik Seni

Wisetrotomo, Suwarno and Widyo Harsanto, Prayanto and Ratna, Pradani (2020) Filantropi Kemanusiaan Sebagai Praktik Seni. Project Report. Lembaga Penelitian Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Yogyakarta.

[img] Text
Bab I.pdf

Download (258kB)
[img] Text
Bab VI.pdf

Download (92kB)
[img] Text
Suwarno.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.isi.ac.id

Abstract

Merebaknya pandemi virus korona atau Covid-19, menimbulkan krisis global yang menimpa seluruh aspek kehidupan. Bermula dari krisis kesehatan, kemudian krisis ekonomi, sosial, politik, kebudayaan, selanjutnya menjadi efek domino yang berujung pada krisis kemanusiaan. Virus ini sejak pertama kali berjangkit di Wuhan, Provinsi Hubaei, China sekitar akhir 2019 (di Indonesia diumumkan oleh Presiden Joko Widodo, 2 Maret 2020), hingga kini sudah berdampak global secara radikal. Globalisasi dengan spirit kecepatan, maju, disertai selebrasi yang ditandai dengan kedekatan, kebersamaan, kini berbalik arah menjadi lokal, melambat, mundur, jarak fisik dan jarak sosial (physical distancing & social distancing); ditambah dengan membangun kesadaran untuk melakukan adaptasi baru dalam kerangka kenormalan baru. Negara dengan aparatusnya, segera turun tangan melalui sejumlah aturan seperti: pembatasan sosial berskala besar, isolasi diri, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengenakan masker, dan lainnya, sebagai “tata krama” baru dalam bekerja dan bersosialisasi. Aspek yang segera terasa dalam waktu cepat adalah macetnya aktivitas – sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, kesenian – dan salah satu dampaknya adalah krisis ekonomi. Dalam wujud yang paling nyata adalah: krisis pangan, krisis daya beli, dan krisis sosial. Situasi ini memanggil inisiatif dan peran-peran dari anggota masyarakat untuk turun tangan, salah satunya adalah para seniman. Mereka segera gerak cepat mengambil peran pragmatis di sekitar “kebutuhan dasar”. Bagi masyarakat ekonomi bawah adalah kebutuhan preventif berupa masker dan pangan; bagi tenaga medis (perawat dan dokter) sebagai garda depan dan benteng pertahanan berupa masker, alat pelindung diri (APD). Bentuk aksinya seperti “Dapur Aksi Berbagi”, “Dapur Aksi Tetandur” (Bambang Paningron Astiaji), “Aksi Nasi Bungkus” (Teguh Ostenrik), “Konser Daring Didi Kempot”, “Pentas Wayang Kulit, Melukis Penggalangan Dana” (Ki Seno Nugroho dan Nasirun), dan “Panen Apa Hari Ini” (Anang Saptoto). Tindakan mereka berada dalam ranah filantropi kemanusiaan. Dalam perspektif seni kontemporer, agenda aksi kemanusiaan mereka itu dapat dikategorikan sebagai praktik seni. Penelitian ini bersifat deskriptif; mengamati dan mencatat dengan saksama berbagai tindakan filantropi para seniman itu, dan menguraikan peristiwa-peristiwa tersebut, kemudian menjawab mengapa dapat dikategorikan sebagai praktik seni. Penelitian ini akan membuka kemungkinan menyodorkan wacana baru relasi antara filantropi kemanusiaan dengan praktik seni yang dilakukan oleh para seniman.

Item Type: Monograph (Project Report)
Creators:
CreatorsNIM/NIP/NIDN/NIDK
Wisetrotomo, Suwarnonidn0029046204
Widyo Harsanto, Prayantonidn0011026307
Ratna, Pradaninim1721076411
Uncontrolled Keywords: filantropi, kemanusiaan, klaim seni, praktik seni
Subjects: Karya Dosen
Divisions: Fakultas Seni Rupa > Jurusan Seni Murni > Seni Lukis
Depositing User: jody JS Santoso
Date Deposited: 08 Jun 2022 04:00
Last Modified: 08 Jun 2022 04:00
URI: http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/11529

Actions (login required)

View Item View Item