Sajian Kemasan Wayang Kulit Dan Wayang Golek Wayang Kulit Bagi Wisatawan Mancanegara

B. Djoko Suseno, 6327/IV—4 /448/94 (1997) Sajian Kemasan Wayang Kulit Dan Wayang Golek Wayang Kulit Bagi Wisatawan Mancanegara. Doctoral thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
bab 1 23 SAJIAN KEMASAN WAYANG KULIT ( KT003457 l 026.2016 ).pdf

Download (26MB) | Preview
[img] Text
bab 2 23 SAJIAN KEMASAN WAYANG KULIT ( KT003457 l 026.2016 )-2.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (14MB) | Request a copy
[img] Text
bab 3 23 SAJIAN KEMASAN WAYANG KULIT ( KT003457 l 026.2016 )-3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (14MB) | Request a copy
[img] Text
bab 4 23 SAJIAN KEMASAN WAYANG KULIT ( KT003457 l 026.2016 )-4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (74MB) | Request a copy
[img]
Preview
Text
bab 5 23 SAJIAN KEMASAN WAYANG KULIT ( KT003457 l 026.2016 )-5.pdf

Download (49MB) | Preview
Official URL: http://lib.isi.ac.id

Abstract

Penelitian yang berjudul "Sajian Kemasan wayang Kulit dan wayang Golek Bagi wisatawan mancanegara" ini ingin nendapatkan jawaban dari dua pertanyaan pokok yaitu: 1) Sejauh mana pengaruh pariwisata terhadap pertunjukan wayang . 2) Bagaimana bentuk sajian wayang kemasan. Untuk menjawab pertanyaan—pertanyaan di atas, penelitian kwalitatif ini akan nenggunakan metode sejarah dan penelitian lapangan ( Sevilla, et a1.) 1993). Untuk mengetahui seni pertunjukan wisata di dalan kebudayaan dan tentang rasa seni nereka, juga perlu menggunakan konsep penbagian sosial dengan hubungan antara sistem klas dan seni yang diajukan oleh Thomars (1964), serta konsep estetis antropologi yang diformulasikan oleh Haquet (1971). Kecuali itu juga diperlukan lima ciri seni wisata yaitu: (1) tiruan dari aslinya; (2) singkat dan padat; (3) penuh variasi; (4) dihilangkan nilai sakral serta magisnya; dan (5) murah bagi wisatawan (soedarsono, 1993). Untuk menghindari pengaruh yang tak diharapkan dan akan menurunkan nilai sajian, naka akan meminjan diagram estetisnya Himsatt (1967) sebagai kontrol. Oleh karena pengaruh pariwisata, naka dalan pementasannya dijumpai tiga gaya yaitu; gaya Yogyakarta, gaya Surakarta, dan gaya campuran Yogyakarta dan Surakarta. Juga terdapat empat macan bentuk pertunjukan yaitu; (a) dominasi seni tradisi; (b) terjadi perkembangan garapan, (0) seimbang, dan (d) dominasi seni wisata.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Creators:
CreatorsNIM
B. Djoko Suseno, 6327/IV—4 /448/94UNSPECIFIED
Department: UPT Pepustakaan ISI Yogyakarta
Uncontrolled Keywords: pedalangan, wayang, seni pertunjukan, pariwisata
Subjects: Pedalangan
Divisions: Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Pedalangan
Depositing User: agus tiawan AT
Date Deposited: 11 Oct 2016 07:06
Last Modified: 11 Oct 2016 07:06
URI: http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/1155

Actions (login required)

View Item View Item