Prabu Bogadhenta dalam Lakon Bogadhenta Gugur Dalang Ki Hadi Sugito: Sebuah Kajian Mitologi-Ritual

Satrio Murbo Seseto, Mikael (2022) Prabu Bogadhenta dalam Lakon Bogadhenta Gugur Dalang Ki Hadi Sugito: Sebuah Kajian Mitologi-Ritual. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

[img] Text
Mikael Satrio Murbo Suseto_2022_FULL TEKS.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (25MB) | Request a copy
[img] Text
Mikael Satrio Murbo Suseto_2022_BAB I.pdf

Download (3MB)
[img] Text
Mikael Satrio Murbo Suseto_2022_BAB IV KESIMPULAN.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Mikael Satrio Murbo Suseto_2022_NASKAH PUBLIKASI.pdf

Download (3MB)
[img] Text
Mikael Satrio Murbo Suseto_2022_LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (13MB) | Request a copy
[img] Text
Mikael Satrio Murbo suseto_2022_PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (88kB) | Request a copy
Official URL: http://lib.isi.ac.id

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguak makna tokoh wayang Prabu Bogadhenta dalam perepektif mitologi-ritual. Prabu Bogadhenta merupakan salah satu anggota Kurawa yang menjadi senopati utama pihak Kurawa dan gugur dalam perang Baratayuda. Kisahnya tersebut dalam tradisi pedalangan dikenal sebagai Lakon Bogadhenta Gugur. Dikisahkan Prabu Bogadhenta memiliki kesaktian yang tidak dimiliki oleh tokoh wayang lainnya. Kesaktiannya adalah air mata yang dapat saling menghidupkan antara Prabu Bogadhenta, istri, dan gajah miliknya. Kesaktian tersebut merupakan ikatan yang sangat kuat diantara mereka dan nampak pada kisah ketika Prabu Bogadhenta harus gugur bersama dengan istri dan gajahnya setelah terkena panah Trisula milik Raden Arjuna dalam Lakon Bogadhenta Gugur. Berdasarkan peristiwa kematiannya didapatkan persoalan mengenai kesaktiannya yang tidak dimilki oleh tokoh lain dalam tradisi wayang. Selain itu, mengacu pada perang Baratayuda sebagai sebuah ritual maka kematian Prabu Bogadhenta memilik makna sebagai sebuah keberhasilan ritual dan yajnya tertinggi untuk mencapai kesempurnaan hidup. Pemahaman tersebut didapat melalui analisis dengan pendekatan mitologi-ritual terhadap tokoh Prabu Bogadhenta dalam teks Lakon Bogadhenta Gugur. Data penelitian diperoleh dengan melakukan transkrip rekaman audio Lakon Bogadhenta gugur oleh Ki Hadi Sugito, pengamatan terhadap lakon-lakon yang memilki hubungan dengan tokoh Prabu Bogadhenta, wawancara, dan studi pustaka . Hasil penelitian berdasarkan konsep epik-ritual-mite dan konsep laku-mantra-sesaji menunjukan bahwa Prabu Bogadhenta melakukan ritual Tantrik dan memiliki aspek Indra. Kematiannya menjadi aspek sebagai pasubanda dalam ritual perang Baratayuda. Prabu Bogadhenta gugur ditangan Arjuna sebagai putra dan reinkarnasi Indra, sekaligus sebagai manifestasi Syiwa yang mampu menyempurnakan Prabu Bogadhenta. Sehingga tidaklah heran bahwa hanya Raden Arjuna yang dapat membunuh Prabu Bogadhenta berdasarkan aspek ritual dan mitenya. Mengacu pada perang Baratayuda sebagai ritual, maka Prabu Bogadhenta telah berhasil dalam ritualnya dan mencapai kesempurnaan hidup. Kesempurnaan ritual Baratayuda tidak dicapai dengan kemenangan, namun Prabu Bogadhenta sebagai pemuja Syiwa mampu menghadirkan dewa yang dipujanya dan kembali kepada dewa asal-muasalnya yaitu Indra melalui kematiannya di Tegal Kurusetra.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Creators:
CreatorsNIM/NIP/NIDN/NIDK
Satrio Murbo Seseto, Mikaelnim1810157016
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
ContributorWahyudi, Arisnidn0028036405
ContributorKrisna Nuryanta Putra, Ignatiusnidn0017126501
Department: KODEPRODI91241#SENI PEDALANGAN
Uncontrolled Keywords: Prabu Bogadhenta, mitologi wayang, mitologi-ritual
Subjects: Pedalangan
Divisions: Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Pedalangan
Depositing User: Mikael Satrio Murbo Suseto
Date Deposited: 08 Aug 2022 01:57
Last Modified: 08 Aug 2022 01:57
URI: http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/11720

Actions (login required)

View Item View Item