Wisnu, Wijaya (2022) Perancangan Motion Infographic Gaya Hidup Dalam Menghadapi Perubahan Iklim. Masters thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Text (FULL TEXT)
WISNU WIJAYA_2022_FULL TEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (7MB) | Request a copy |
|
Text (BAB I)
WISNU WIJAYA_2022_BAB I.pdf Download (1MB) |
|
Text (BAB V)
WISNU WIJAYA_2022_BAB V.pdf Download (990kB) |
|
Text (NASKAH PUBLIKASI)
WISNU WIJAYA_2022_ NASKAH PUBLIKASI.pdf - Published Version Download (5MB) |
|
Video (LAMPIRAN)
file/d/1SClickMgrpSaDtq7oQwzBLaoXmCL9eag/view_usp=sharing - Published Version Download (68kB) |
|
Text (PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI)
WISNU WIJAYA_2022_ PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Bumi mengalami perubahan iklim berkali-kali, namun perubahan suhu global dan pola cuaca yang ekstrim baru terjadi lima puluh sampai enam puluh tahun terakhir yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Topik perubahan iklim penting untuk terus dibicarakan dan ditindak lanjuti sebelum temperatur global mencapai titik kritis dan kekacauan akan sulit diatasi. Perancangan ini bertujuan menyentuh aspek kognitif dan afektif penonton generasi muda. Model design thinking dari Tim Brown dipilih sebagai dasar metode perancangan. Enam tahap tersebut antara lain: Emphatize, Define, Ideate (Penetapan Ide dan Konsep), Prototype (Mengeksplorasi Purwarupa), Test (Pengujian) dan Implement (Pelaksanaan). Model komunikasi S - R (stimulus - respon) diterapkan pada unsur verbal (tempo narasi, bahasa yang dilebih-lebihkan) dan elemen visual (tone warna, ekspresi wajah pada foto, pencantuman sumber data yang dapat dipercaya) sebagai stimulus bagi penonton mendapatkan respon tertentu. Pada babak pertama, responden lebih tersentuh pada sisi kognisi sebanyak 70% -80%. Pada babak kedua, sisi kognisi masih mendominasi sebanyak 70% daripada afeksi 30%. Selanjutnya hasil kuesioner dari scene 5 yang berisi keterkaitan perubahan iklim dengan konflik, responden mulai tersentuh dari sisi afektif sebesar 60%, sedangkan dari kognitif sebesar 40%. Pada babak terakhir yang berisi komparasi kondisi terkini dengan dampak buruk perubahan iklim di masa depan, hasil kuesioner secara garis besar menunjukkan bahwa responden tersentuh dari sisi afektisi sebesar 70 %, lebih besar dibandingkan dari kognisi sebesar 30%. Dari hasil kuesioner pada tahap pengujian, membangun hubungan sebab akibat dan logika berpikir terkait dengan perubahan iklim penting untuk disampaikan terlebih dahulu sebelum menyentuh sisi emosional, ketakutan dan empati melalui stimulus verbal dan visual.
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Department: | KODEPRODI91101#PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Perubahan Iklim, Kognisi, Afeksi, Stimulus, Respon, | ||||||
Subjects: | Disain > Disain Komunikasi Visual | ||||||
Divisions: | Pascasarjana > S2 Studi Penciptaan dan pengkajian seni | ||||||
Depositing User: | Wisnu Wijaya | ||||||
Date Deposited: | 12 Aug 2022 03:22 | ||||||
Last Modified: | 21 Aug 2024 08:50 | ||||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/11761 |
Actions (login required)
View Item |