Phangastuti, Astrie (2022) Estetika Tari Jaran Kepang Komunitas Manunggal Budhoyo Nuswantoro di Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Text
Astrie Phangastuti_2022_BAB I.pdf Download (942kB) |
|
Text
Astrie Phangastuti_2022_BAB IV.pdf Download (408kB) |
|
Text
Astrie Phangastuti_2022_FULL TEXT.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
|
Text
Astrie Phangastuti_2022_NASKAH PUBLIKASI.pdf Download (419kB) |
|
Text
Astrie Phangastuti_2022_PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.pdf Restricted to Repository staff only Download (49kB) | Request a copy |
Abstract
Tulisan ini mengupas tentang “Estetika Tari Jaran Kepang Komunitas Manunggal Budhoyo Nuswantoro di Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang.” Tari Jaran Kepang merupakan salah satu tari kerakyatan yang diminati masyarakat pedesaan di Jawa. Tari Jaran Kepang merupakan tarian dengan menggunakan properti kuda-kudaan dari anyaman bambu yang dibuat pola seperti binatang kuda. Metode penelitian yang digunakan ialah metode kualitatif dengan pendekatan etnokoreologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah observasi, wawancara, serta dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Konsep yang digunakan untuk membedah permasalahan ialah konsep dari A.A.M. Djelantik mengenai unsur pembentuk keindahan dilihat dari tiga aspek, yaitu: Bentuk, bobot, dan penampilan. Konsep tersebut dilengkapi dengan konsep dari Elizabeth R. Hayes yang berpendapat bahwa untuk menilai keindahan objek seni dibutukan sepuluh unsur, diantaranya ialah: unity (kesatuan), variety (variasi), repetition (pengulangan), contrast (kontras), trantition (transisi), sequental (urutan), climax (klimaks), proportion (proporsi), harmony (harmoni), balance (keseimbangan). Kedua konsep tersebut juga dilengkapi oleh konsep estetika Jawa dari B.P. A Soerjodiningrat yaitu wiraga, wirama, wirasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai estetis tari Jaran Kepang secara konteks dipengaruhi oleh selera estetis masyarakat dengan tolok ukur pertunjukan yang ramai dan hingar bingar. Nilai estetis secara tekstual dilihat dari wiraganya dengan didukung aspek bentuk dan aspek pengulangan, variasi, kontras, transisi, urutan, klimaks, dan proporsi yang tepat sehingga memunculkan kekompakan penari saat menarikan tarian. Wirama didukung dengan aspek harmoni serta keselarasan sehingga iringan yang terkesan ramai selaras dengan gerak penari lalu menimbulkan ketertarikan penonton untuk melihat pertunjukan tarinya. Wirasa didukung sengan aspek bobot serta penampilan sehingga menjadi satu kesatuan tari yang ketika dipertunjukkan mampu menghanyutkan perasaan penonton sehingga penonton mampu memperoleh pengalaman estetis. Secara keseluruhan nilai estetis terletak pada keunikan gerak, rias busana, iringan yang berbeda dari tari Jaran Kepang lain yang dibawakan secara kompak, luwes, dan terkesan ramai sehingga kebutuhan selera estetis masyarakat terpenuhi.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Department: | KODEPRODI91231#SENITARI | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Estetika, Tari, Jaran Kepang. | |||||||||
Subjects: | Tari > Pengkajian Tari | |||||||||
Divisions: | Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Tari > Seni Tari (Pengkajian) | |||||||||
Depositing User: | Astrie Phangastuti | |||||||||
Date Deposited: | 08 Aug 2022 06:51 | |||||||||
Last Modified: | 08 Aug 2022 06:51 | |||||||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/11762 |
Actions (login required)
View Item |