Fanny Varamesthi, Risa (2022) Fungsi Kesenian Barongan dalam Upacara Ruwatan Anak Sukerta pada Masyarakat Kabupaten Kudus. Skripsi thesis, ISI Yogyakarta.
Text
RISA FANNY VARAMESTHI_2022_FULL TEXT.pdf Restricted to Repository staff only Download (18MB) | Request a copy |
|
Text
RISA FANNY VARAMESTHI_2022_BAB I.pdf Download (3MB) |
|
Text
RISA FANNY VARAMESTHI_2022_BAB V.pdf Download (1MB) |
|
Text
RISA FANNY VARAMESTHI_2022_NASKAH PUBLIKASI.pdf Download (2MB) |
|
Text
RISA FANNY VARAMESTHI_2022_LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
|
Text
RISA FANNY VARAMESTHI_2022_PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.pdf Restricted to Repository staff only Download (106kB) | Request a copy |
Abstract
Kesenian Barongan merupakan bentuk seni pertunjukan drama tari dengan tokoh utama Singo Barong yang menggunakan topeng besar pada bagian kepala berbentuk singa dan kain penutup badan bermotif loreng. Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah fungsi kesenian Barongan dalam upacara Ruwatan Anak Sukerta pada masyarakat Kabupaten Kudus, untuk membantu menemukan jawaban dari permasalahan tersebut, dipakailah pendekatan sosiologi dengan menerapkan teori sosio budaya Raymond Williams dan konsep pembagian fungsi primer dan sekunder oleh RM. Soedarsono. Penelitian ini juga mengupas sisi koreografi kesenian Barongan dalam upacara Ruwatan Anak Sukerta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dengan menerapkan teori sosio budaya Raymond Williams, maka lembaga budaya tidak lain adalah masyarakat Kabupaten Kudus. Sedangkan yang dihasilkan adalah kesenian Barongan sebagai sarana ritual upacara Ruwatan Anak Sukerta, dan efek yang dihasilkan adalah sebagai bentuk solidaritas, interaksi, dan integritas masyarakat dan sebagai identitas Kabupaten Kudus. Fungsi kesenian Barongan dalam upacara Ruwatan Anak Sukerta memiliki fungsi primer sebagai ritual, hiburan, dan fungsi sekunder yaitu fungsi sosial. Fungsi ritual yaitu sebagai sarana untuk memohon kepada Tuhan dan kekuatan alam semesta agar anak sukerta mendapat perlindungan, hal ini tampak pada sesaji yang diperuntukkan kepada roh atau leluhur. Fungsi hiburan terlihat dari adegan guyon waton, campur sari, dan pada bagian tawang tangis. Fungsi sosial menciptakan sistem kemasyarakatan dan kekerabatan di antara anggota masyarakat sebagai manusia sosial yang meneruskan tradisi upacara Ruwatan Anak Sukerta. Pelembagaan tari dalam masyarakat tradisional pedesaan memiliki ciri khas yaitu persamaan derajat atau egaliter. Masyarakat desa menganggap bahwa seluruh orang yang terlibat pelembagaan kesenian Barongan dalam upacara Ruwatan Anak Sukerta berasal dari mereka dan untuk mereka sendiri. Keberadaan pertunjukan di Kabupaten Kudus khususnya kesenian Barongan memperkuat kelembagaan ini, maka penting untuk didukung dan dilestarikan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Department: | KODEPRODI91231#TARI | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Fungsi, Barongan, Ruwatan, Sukerta, Kudus | |||||||||
Subjects: | Tari > Pengkajian Tari | |||||||||
Divisions: | Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Tari > Seni Tari (Pengkajian) | |||||||||
Depositing User: | Risa Fanny Varamesthi | |||||||||
Date Deposited: | 24 Aug 2022 03:41 | |||||||||
Last Modified: | 24 Aug 2022 03:41 | |||||||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/12260 |
Actions (login required)
View Item |