Selendang Merah

Agus, Rendi (2022) Selendang Merah. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

	Text RENDI AGUS SETIAWAN_2022_FULL TEKS.pdf Restricted to Repository staff only Download (6MB) | Request a copy
	Text RENDI AGUS SETIAWAN_2022_BAB 1.pdf Download (909kB)
	Text RENDI AGUS SETIAWAN_2022_BAB PENUTUP.pdf Download (918kB)
	Text RENDI AGUS SETIAWAN_2022_NASKAH PUBLIKASI.pdf Download (127kB)
	Text RENDI AGUS SETIAWAN_2022_LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy
	Text RENDI AGUS SETIAWAN_2022_ PERNYATAAN PERSETUJUAN-PUBLIKASI .pdf Download (135kB)
	Video view_usp=drivesdk Download (67kB)

Abstract

Selendang Merah merupakan karya tari video yang berdurasi 11 menit 36 detik dengan pengambilan video secara one shoot. Karya tari ini terinspirasi dari sebuah film berjudul “Kucumbu Tubuh Indahku” karya Garin Nugroho yang mengisahkan perjalanan hidup seorang penari lengger lanang yang memiliki kepiawaian dalam menari perempuan. Dari hal tersebut penata tari tertarik untuk membuat sebuah karya tari yang ceritanya diambil dari film tersebut yang kemudian diolah kembali berdasarkan pengalaman hidup dan sudut pandang penata tari. Penata tari tertarik dalam hal kehidupan penari cross gender yang memiliki jiwa dan tubuh feminin. Penata tertarik untuk mengupas kehidupan penari cross gender yang sebenarnya saat ini masih ada dan berkembang. Hal tersebutlah yang mendorong penata untuk menciptakan karya tari video SELENDANG MERAH agar masyarakat luas mampu terbuka dengan bentuk kebudayaan peninggalan nenek moyang yaitu tarian cross gender. Berpijak pada pola-pola tari Banyuwangi, penata tari mengolahnya menjadi sebuah bentuk sajian koreografi yang dikems dalam bentuk format tari video tanpa meninggalkan kesan tradisi Banyuwangi. Dengan menggunakan musik jenis MIDI yang ditambahkan instrumen musik gamelan Banyuwangi menambah kesan tradisi tetap hadir dalam karya tari video ini. Gerak-gerak dasar yang digunakan dalam penciptaan koreografi di dalam karya ini adalah gerak Egol, Sagah kanan dan Sagah kiri serta Ngiwir. Tari ini berbentuk koreografi kelompok dengan jumlah penari 3 orang laki-laki. Karya tari ini menggunakan tipe dramatik guna memperkuat alur cerita yang disampaikan oleh penata tari.

Actions (login required)

View Item