Sudiyati, Noor
(2022)
Ngomong Teriak.
[Artefact]
Abstract
Hak untuk mengekspresikan apa yang ada dalam pemikiran tentu menjadi hak semua orang, akan tetapi apa yang terjadi di Negeri ini dalam mengekspresikan ada beberapa yang dapat dikatakan kebablasan,. Ngomong dengan sesuka hatinya untuk menyampaikan kritikan dan hujatan kepada pihak lain, seakan itu curahan kegundahan yang pasalnya bukan kepentingannya untuk menyampaikan, tidak sedikit orang-orang tersebut akhirnya berakhir pada ranah hukum dan menerima buah kelakuannya. Hanya dua yang bisa untuk melihat pada pihak-pihak yang lakukan yaitu adanya energi negatif atau energi positif. Apabila energi negatif yang selalu dipeliharanya maka akan merajalela emosi serta hasrat untuk berteriak ngomong, ujungnya menjadi viral di media sosial. Keadaan seperti tersebut diatas bisa diabstraksikan untuk bisa dibuat karya, divisualkan untuk menandai jaman yang telah berlangsung, menjadi ide karya yang diwujudkan dengan material tanah liat (keramik) hasilnya merupakan wujud figur badan yang tidak proporsional dan memiliki kepala dua yang mulutnya menganga ngomong berteriak. Keramik ini berujud tiga dimensi dengan teknik pembentukan tangan langsung, lewat teknik pinch.
Actions (login required)
|
View Item |