Angkutan Transportasi Tradisional Sebagai Inspirasi Motif dan Pola Batik

Sudiyati, Noor (2015) Angkutan Transportasi Tradisional Sebagai Inspirasi Motif dan Pola Batik. Proseeding Paramadina Research Day Seminar Nasional. pp. 520-536. ISSN 2303-1301

Text Angkutan Transportasi Tradisional Sebagai Inspirasi Motif....pdf Download (6MB)

Abstract

Alat transportasi Tradisional yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta kian menyusut. Artefak Tradisi peninggalan leluhur tersebut kian tergantikan oleh angkutan berbasis mesin, namun ada sebagian yang masih tersisa yang berada di Museum Kereta di Keraton Yogyakartayang berupa Kereta Klasik yang dahulu menjadi andalan kendaraan bagi keluarga Keraton. Begitu pula Angkutan Tradisi yang lain yang berbasis tenaga manusia dan tenaga hewan yakni:Kereta andhong atau kereta kuda karena ditarik oleh kuda sebagai tenaganya, juga ada becak dan sepeda onthel yang prakts dan simple. Sisa kendaraan tersebut kini tinggal sedikit namun menjadi pendukung dunia Pariwisata yang turut mempertahankan Keistimewaan Yogyakarta. Angkutan Tradisional yang hanya tinggal sedikit tersebut kini sebagian dilestarikan oleh pemiliknya terutama Gerobag Sapi yang tinggal sedikit jumlahnya, para pemiliknya mendirikan komunitas untuk nguri-uri keberadaan Gerobag Sapi yang dapat diambil nilai historis dan nilai kejuangan para pendahulunya. Dan untuk mempertahankan keberadaan nilai artefak yang memiliki estetika serta nilai artistik tersebut layak kiranya apabila bentuk dan visualnya dilestarikan melalui pengulangan kembali dalam bentuk seni rupa yang lain yaitu dilestarikan sebagai pola atau motif batik, agar generasi tetap mengenali adanya peninggalan Angkutan TRadisional tersebut. Dengan jalan dipetakan mana yang menjadi unsur -unsur ATT, yang kemudian di kembangkan menjadi sket atau gambar yang dapat dipindahkan sebagai pola batik atau motif batik. Seirama dengan kota Yogyakarta sebagai lokasi penelitian dan sebagai Daerah penghasil Batik. Unsur-unsur ATT, dikembangkan kemudian dijadikan Motif dan dibuatkan pola-pola sebagai cap Batik yang dibuat dari Tembaga dan kuningan untuk mengembangkannya menjadi Industri yang turut mengembangkan dunia perbatikan Daerah Istimewa Yogyakrta.

Actions (login required)

View Item