Representasi dan Citra Visual Artis Hijrah Media Online

Rahayu, Hesti and Lian Alviani, Aslir (2019) Representasi dan Citra Visual Artis Hijrah Media Online. Project Report. Lembaga Penelitian ISI Yogyakarta, Yogyakarta.

	Text Hesti Rahayu_2019_Bab I.pdf Download (830kB)
	Text Hesti Rahayu_2019_Penutup.pdf Download (689kB)
	Text Hesti Rahayu_2019_Full Text.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy
	Text Hesti Rahayu_2019_Jurnal Submission-3.pdf Download (630kB)

Abstract

Perjalanan panjang pemakaian hijab di Indonesia yang awalnya tergolong keras dan berliku, saat ini sudah sangat meluas, tidak pandang usia, tua, muda, beragam profesi, dan juga meliputi mereka yang tinggal di pedesaan maupun perkotaan. Maraknya perubahan penampilan wanita di Indonesia untuk berhijab di ruang publik, turut diwarnai dengan berhijabnya para artis yang biasa menghiasi layar kaca dan media sosial, berubah dari penampilan sebelumnya yang cenderung seksi dan terbuka. Istilah artis hijrah pun mengemuka. Penelitian yang membahas mengenai citra visual dan representasi perempuan berhijab memang sudah banyak dilakukan, tetapi yang khusus membahas tentang artis hijrah yang berhijab yang nampak di media online, belumlah banyak. Untuk itulah penelitian ini mencoba menguraikan bagaimanakah representasi dan citra visual artis hijrah di media online di Indonesia. Penelitian ini berpijak pada teori representasi Stuart Hall, teori citra visual, dan analisis framing. Sampel yang diambil secara purposive sampling memutuskan mengamati Instagram milik artis hijrah : Mulan Jameela, Laudya Chintya Bella, Cut Meyriska, dan Rachel Vennya. Masing-masing sampel dibahas dari segi lifestyle, endorse, gosip seputar pribadi artis, serta media online yang sering menayangkan berita tentang dirinya. Dalam konteks artis hijrah, perubahan penampilan mereka menjadi salah satu sasaran empuk khalayak. Para artis hijrah sebagai selebriti di media online, tentu tidak lepas dari bagaimana citra visual media sosial milik mereka masing-masing berhadapan dengan framing portal media online. Seberapapun kerasnya sang artis berusaha menampilkan citra diri yang baik, selalu akan ada netizen yang berkomentar dengan nada pedas, seimbang dengan komentar positif para pendukungnya. Representasi dan citra visual artis hijrah harus dilihat secara positif, meskipun tidak dapat dimaknai sebagai kebangkitan relijiusitas yang spektakuler, namun masih terbatas untuk meraih keuntungan secara finansial.

Actions (login required)

View Item