Mataya Mandala

Anggada Biamantara, Danu (2022) Mataya Mandala. Skripsi thesis, Institut Seni Yogyakarta.

[img] Text
Danu Anggada Bimantara_2022_FULL TEXT.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (16MB) | Request a copy
[img] Text
Danu Anggada Bimantara_2022_BAB I.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Danu Anggada Bimantara_2022_BAB PENUTUP.pdf

Download (797kB)
[img] Text
Danu Anggada Bimantara_2022_LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (8MB) | Request a copy
[img] Text
Danu Anggada Bimantara_2022_NASKAH PUBLIKASI.pdf

Download (2MB)
[img] Text
Danu Anggada Bimantara_2022_PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (183kB) | Request a copy
Official URL: https://youtu.be/Egjm-0AN8eI

Abstract

Mataya Mandala sendiri merupakan penggabungan dari dua kata yakni mataya dan mandala. Mataya dalam pengertian kata Taya yang berarti tari/joged. Taya /ta-ya/ dengan tambahan prefiks ma di depan yang sepertinya berfungsi sebagai imbuhan, membuat kata mataya memiliki makna menari. Taya /to-yo/ juga dapat berarti mencapai tingkat kekosongan diri, lalu mataya juga dapat berarti percaya atau bersatu pada yang maha kuasa. Bentuk lingkaran mengenai garis imajinatif yang dihasilkan dari gerak ukel wetah dengan pengertian mandala secara harafiah yakni lingkaran. Lingkaran dalam berbagai pandangan ajaran keagamaan mempunyai kedudukan penting sebagai simbol. Oleh karnanya di dalam lingkaran sendiri tidak hanya sebatas bentuk belaka melainkan terdapat beberapa kandungan nilai spiritual yang mengajarkan tentang keutuhan, kesinambungan, kesempurnaan, keharmonisan serta keseimbangan. Bentuk lingkaran merupakan gambaran dari garis imajinatif yang dihasilkan dari gerak ukel wetah. Gerak ukel wetah yang menghasilkan bentuk lingkaran tersebut dapat bermakna mandala. Sedangkan metode penciptaan karya tari “Mataya Mandala” terdapat beberapa tahapan, yaitu diantaranya adalah; eksplorasi, improvisasi, komposisi, dan evaluasi. Pada tahap eksplorasi dilakaukan penjelajahan kemungkinan pengembangan motif gerak lingkaran yang bersumber dari motif gerak ukel wetah. Pada tahapan berikutnya dihadirkan musik ilustrasi sebagai pendukung proses improvisasi dalam karya tari Mataya Mandala. Penata melakukan kembali eksplorasi yang berfokus pada gerak ukel sebagai pijakan dasar dalam pengembangan menjadi komposisi. Hingga pada akhirnya, gerak ukel yang semula gerak murni kini dalam pengembangannya gerak ukel dapat dijadikan penata sebagai gerak maknawi. Gerak maknawi, yang muncul berdasar rangsang visual pada sebuah motif probo/kostum tari gaya Yogyakarta. Mataya Mandala sebagai simbol perwujudan lingkaran memiliki makna dan nilai keutuhan, kesinambungan, kesempurnaan, keharmonisan serta keseimbangan. Hal ini dapat dicapai melalui sebuah proses pencarian berdasar metode penciptaan sebuah karya tari dengan ditunjukkan pada bagian ke 4, dimana gerak ukel berbalut kain putih yang ada pada tangan penari tertuju pada pancaran cahaya lampu sebagai penghubung antara bagian ke 4 dengan bagian ending yang digambarkan dengan cuplikan scene matahari berikut juga penanaman bibit pohon. Setelah melalui proses tersebut, dapat dikatakan karya tari ini mengandung nilai-nilai spiritual, keseimbangan hidup dengan social dan alam serta berorientasikan pada nilai keutuhan. Kata kunci: Gerak Ukel, Lingkaran, Spiritual

Item Type: Thesis (Skripsi)
Creators:
CreatorsNIM/NIP/NIDN/NIDK
Anggada Biamantara, Danunim1611629011
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
ContributorPudjasworo, Bambanagnidn0009095701
ContributorHeryadi, Dindinnidn0010097303
Department: KODEPRODI91231#TARI
Uncontrolled Keywords: Gerak Ukel, Lingkaran, Spiritual
Subjects: Tari > Penciptaan Tari
Divisions: Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Tari > Seni Tari (Penciptaan)
Depositing User: Danu Anggada Bimantara
Date Deposited: 23 Nov 2022 07:50
Last Modified: 23 Nov 2022 07:50
URI: http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/13008

Actions (login required)

View Item View Item