Eds, Eds (2022) Musik Dan Emosi. Staccato, XX (239). pp. 24-25.
Text
Musik dan Emosi.docx Download (2MB) |
Abstract
Dari melodi yang sederhana dan sepi hingga sonata berbicara yang rumit, langsung terkadang ke hati terasa Anda, sepertinya dalam musik bahasa dapatyang tidak Anda ketahui, tetapi emosi Anda dapat mengerti. Dan itu karena musik adalah bahasa. Bahasa emosi. Musik memiliki struktur, perkembangan, dan sintaksis, sama seperti bahasa. Otak bahkan memproses sintaksis musik menggunakan area yang sama yang digunakannya untuk memproses sintaksis bahasa. Lain kali Anda mendengar seseorang berbicara secara emosional, dengarkan karakteristik akustik suaranya, mereka akan mencerminkan musik dengan emosi yang sama: cepat, keras dan tinggi untuk kegembiraan dan kebahagiaan, lebih lambat dan lebih lembut untuk perasaan melankolis. Jadi jika musik adalah sebuah bahasa, bagaimana ia menyampaikan maknanya? Lagi pula, itu tidak memiliki kata-kata, bukan? Pada tingkat fisik yang paling dasar, suara keras dan cepat menggairahkan kita lebih dari suara pelan yang tenang karena batang otak kita disetel untuk memperhatikan jenis suara ini di lingkungan
Item Type: | Article | ||||
---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||
Uncontrolled Keywords: | Musik, Emosi | ||||
Subjects: | Kliping | ||||
Divisions: | Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Musik | ||||
Depositing User: | susilo SW wati | ||||
Date Deposited: | 13 Dec 2022 02:43 | ||||
Last Modified: | 13 Dec 2022 02:43 | ||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/13060 |
Actions (login required)
View Item |