none, none (2022) Lahan Yang Remuk. Staccato, XX (239). pp. 33-34.
Text
Lahan Yang remuk.docx Download (2MB) |
Abstract
Pernah ada satu masa dimana musik mengalami kejayaan. Abad pertengahan dengan ditemukannya mesin uap, mulailah timbul industrialisasi. Industri alisasi ini membuat kelas baru dalam strata masyarakat di Eropa. Yakni kelas menengah dan industriawan, yang memunculkan orang-orang kaya dengan kekuatan uangnya. Industrialisasi merambah juga dunia musik. Alat musik yang tadinya diproduksi sebagai seni kerajinan tangan, mulai diproduksi secara pabrikan. Dalam skala industri. Sudah tentu harganya menjadi lebih terjangkau. Kelas menengah yang timbul secara kagetan pun, mampu membeli. Akibatmya, musik bisa hadir di rumah- rumah rakyat. Tidak melulu kaum bangsawan. Musik berjaya. Karena dinikmati dan dimainkan langsung oleh sangat banyak orang. Lahan musik luas membentang menghijau segar subur. Industrialisasi tidak berhenti hanya sampai pabrikasi alat musik, namun mulai merambah pada produksi dari reproduksi material musik. Mulailah industri rekaman. Sampai pada titik ini, ada cara baru menikmati musik. Yang tadinya musik dimainkan langsung di rumah rumah, dengan adanya industri rekaman, orang beralih mendengarkan musik repronya saja.
Item Type: | Article | ||||
---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||
Uncontrolled Keywords: | Masa musik | ||||
Subjects: | Kliping | ||||
Divisions: | Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Musik | ||||
Depositing User: | susilo SW wati | ||||
Date Deposited: | 13 Dec 2022 03:36 | ||||
Last Modified: | 13 Dec 2022 03:36 | ||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/13064 |
Actions (login required)
View Item |