Kontribusi Yos Suprapto Memperkaya Biodinamiser Rudolf Steiner Dalam Cakrawala Ekoart

Dwi Marianto, Martinus and Swara Global, Genta (2022) Kontribusi Yos Suprapto Memperkaya Biodinamiser Rudolf Steiner Dalam Cakrawala Ekoart. Project Report. Lembaga Penelitian Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

	Text Martinus Dwi Marianto.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy
	Text Martinus Dwi Marianto Bab I.pdf Download (135kB)
	Text Martinus Dwi Marianto Bab VI.pdf Download (28kB)

Abstract

Pupuk kimia dan pestisida telah digunakan terus menerus dalam pertanian konvensional di Indonesia sejak akhir 1960-an, ketika teknologi pertanian modern oleh hukum diterapkan secara nasional. Pada saat itu, Pemerintahan mengadopsi sistem pertanian modern yang sukses di beberapa negara, yang dikenal sebagai Revolusi Hijau, sebagai antisipasi mengatasi ancaman krisis pangan waktu itu. Namun berbagai laporan imiah menyatakan berbagai efek negative akibat terus mmenerus penggunaan zat sintetis dalam pertanian. Kondisi ini sangat memprihatinkan bagi seniman Yos Suprapto yang sering mengartikulasikan keterlibatan sosialnya melalui seni konvensional atau non-konvensional. Sejak tahun 2009 Suprapto telah memelopori penanaman padi dengan sistem pertanian biodinamik (BDA), yang diprakarsai oleh Rudolf Steiner pada tahun 1924, yang menolak pupuk sintetis dan pestisida. Karena dunia pertanian pun membutuhkan kebaruan, efektivitas, dan inovasi menurut Suprapto. Namun, mengajar BDA kepada petani konvensional tidak mudah, dan pengajaran BDA-nya dianggap sebagai obscurantism sebagai gantinya. Dia baru berhasil mengajarkan dan mentransfer pengetahuan BDA kepada beberapa petani di Yogyakarta pada tahun 2016. Penelitian ini menggunakan teori EcoArt untuk memahami mengapa Suprapto bersikeras menerapkan BDA, bagaimana ia mengadopsi BDA dan kontribusi khususnya untuk memperkaya sistem. Suprapto telah secara kreatif mengembangkan BDA di tanah air, memanfaatkan bahan lokal, dan berhasil menanam benih padi lokal tanpa pupuk sintetis sama sekali.

Actions (login required)

View Item