Djohan, Djohan and Tyasrinestu, Fortunata and Angela Exlesia Sualang, Lady (2022) Efektivitas Intervensi Musik untuk Mendukung Target Hipnoterapi. Project Report. Lembaga Penelitian ISI Yogyakarta, Yogyakarta.
Text
Djohan_2022_BAB I.pdf Download (955kB) |
|
Text
Djohan_2022_BAB VI.pdf Download (857kB) |
|
Text
Djohan_2022_FULL TEXT.pdf Restricted to Repository staff only Download (11MB) | Request a copy |
|
Text
Djohan_2022_Jurnal Submission.pdf Download (832kB) |
Abstract
Latar belakang: Musik telah berabad lamanya diasosiasikan dengan kondisi trans tetapi belum banyak wacana yang membahas tentang musik sebagai salah satu bentuk hipnosis atau “cuci otak”. Bahkan mulai sejak era Mesmer yang menggunakan harmonika kaca termasuk timbulnya dugaan bahaya pesan subliminal dalam musik-musik heavy metal, sehingga gagasan bahwa musik dapat memengaruhi pengendalian diri pendengar telah menjadi tema yang makin dikenal. Secara khusus, sebenarnya konsep respons otomatis dan refleks terkondisi telah menjadi dasar model psikologi fisiologis ketika orang diasumsikan rentan terhadap rangsangan eksternal seperti musik. Banyak dokter, psikolog, dan kritikus hingga saat ini masih mempertanyakan efek musik yang dapat melampaui dinamika kelompok serta perubahan perilaku dalam konteks ritual dan peperangan yang diasumsikan 'menghipnotis' atau 'mencuci otak' seseorang. Maka, hipnotisme dan musik juga berperan dengan munculnya 'psikologi fisiologis' yang menganggap kondisi hipnosis sebagai fenomena 'otomatis' atau refleks fisik. Mulai dari suara gong dan garpu tala yang digunakan untuk menginduksi trans hipnosis hingga ke eksperimen dengan menggunakan suara untuk refleks terkondisi, respons otomatis terhadap suara, berefek pada fisiologis melalui pikiran sadar dan mendominasi diskusi hipnosis musik. Sementara itu, banyak literatur menginformasikan bahwa musik memainkan peran penting dalam magnetisme hewan melalui teknik yang diciptakan sejak 1770-an oleh Mesmer, seorang dokter kebangsaan Jerman, menggabungkan penyembuhan pasiennya dengan teori alam semesta sehingga dapat dimanipulasi untuk kepentingan kesehatan. Oleh karenanya, kehadiran hipnotisme dianggap lahir dari perlakuan tersebut walaupun ada yang menggunakan istilah ‘magnetic sleep’ untuk pencapaian kondisi hipnosis melalui magnetisme hewan. Maka, Mesmer menganggap magnetisme hewan sebagai sebuah 'getaran simpatik' yang memiliki kesamaan dengan musik dan dipercaya bahwa hal itu dapat dikomunikasikan, disebarkan, serta diperkuat oleh suara. Beberapa ahli pada zaman itu percaya bahwa penggunaan alat musik seperti piano, biola, dan harpa di dalam terapi sebenarnya makin memperkuat pandangan teori sebelumnya. Saat ini hipnoterapi berkembang pesat di Indonesia dengan berbagai asosiasi hipnoterapi tersertifikasi oleh BNSP yang menyelenggarakan pelatihan serta melakukan intervensi penyembuhan aneka gangguan. Namun demikian, belum ada yang dengan sengaja menggunakan musik sebagai bagian dari intervensi untuk mencapai sasaran hipnoterapi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serta mengidentifikasi efektivitas konsep sebelumnya bahwa musik memiliki peran penting dalam mendukung keberhasilan perlakuan hipnoterapi. Selain itu juga diharapkan, seni ke depan mendapat perhatian agar manfaat musik dikembangkan melalui penerapannya dalam praktik hipnoterapi. Metopen: Penelitian ini menggunakan kuasi eksperimen one post-test design only pada kelompok subjek yang sama. Sampel dalam penelitian ini adalah orang dewasa yang telah memperoleh asesmen tanpa memiliki gangguan pendengaran atau kesehatan tertentu. Total sampel sebanyak N=20 diberi intervensi musik UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta iv secara aktif dengan memainkan dua repertoar musik yang berbeda yaitu: komposisi “X” dan improvisasi. Pengukuran dilakukan menggunakan kuesioner self report tentang pengalaman dan kesan yang diperoleh ketika memainkan kedua komposisi tersebut terkait dengan target hipnoterapinya. Luaran yang ditargetkan: berupa artikel yang dipublikasikan dalam jurnal Sinta 2 dan KI (partitur komposisi musik). Uraian TKT (4-6): Penelitian ini dilakukan dengan uji coba produk dengan menghasilkan prototipe berupa karya musik untuk diintegrasikan dengan tujuan hipnoterapi. Adapun pencapaiannya adalah publikasi artikel hasil penelitian dalam jurnal Sinta 2 dan kekayaan intelektual berupa komposisi musik.
Item Type: | Monograph (Project Report) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Department: | KODEPRODI91001#PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI S3 | ||||||||
Uncontrolled Keywords: | musik, hipnosis, hipnoterapi, intervensi, komposisi | ||||||||
Subjects: | Musik > Pengkajian seni musik (musikologi dan pendidikan musik) | ||||||||
Divisions: | Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Musik | ||||||||
Depositing User: | sugeng SW wahyuntini | ||||||||
Date Deposited: | 15 Mar 2023 07:41 | ||||||||
Last Modified: | 15 Mar 2023 07:41 | ||||||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/13872 |
Actions (login required)
View Item |