Perancangan Naskah Pakeliran Gagrag Surakarta Lakon Jaka Sléwah (Penerapan Teori Dekonstruksi Derrida Sebagai Model Materi Ajar Mata Kuliah Wayang Inovasi)

Hariyanto, Hariyanto and Pambudi, Riko (2022) Perancangan Naskah Pakeliran Gagrag Surakarta Lakon Jaka Sléwah (Penerapan Teori Dekonstruksi Derrida Sebagai Model Materi Ajar Mata Kuliah Wayang Inovasi). Project Report. Lembaga Penelitian ISI Yogyakarta, Yogyakarta.

[img] Text
BAB I_Hariyanto_2022.pdf

Download (709kB)
[img] Text
BAB VI_Hariyanto_2022.pdf

Download (576kB)
[img] Text
FULL TEXT_Hariyanto_2022.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB) | Request a copy
[img] Text
Ket. Jurnal_Hariyanto_2022-3.pdf

Download (585kB)
Official URL: https://lib.isi.ac.id/

Abstract

Telah banyak peneliti terdahulu mendefinisikan mengenai apa itu wayang. Salah satunya adalah pendapat Brandon, yang mengasumsikan wayang sebagai pertunjukan teater atau drama. Seturut dengan itu, masyarakat Jawa sendiri telah sejak lama mengakrabi dan menghidupi pertunjukan wayang sebagai ruang dan media refleksi. Merujuk asumsi tersebut, wayang sebagai teater drama akan memiliki kemungkinan yang luas untuk dieksplorasi melalui berbagai inovasi dan kreatifitas. Tujuannya tidak lain, melahirkan pemaknaan-pemaknaan baru yang relevan dengan konteks masyarakat sekarang serta menjadikan wayang sebagai ruang wacana sehingga dapat menjadi medium mendialogkan kembali persoalan- persoalan sosial. Sebagai ruang wacana yang menawarkan suatu gagasan, pertunjukan wayang membungkus wacana sosial dalam kemasan simbolik oleh tokoh-tokoh pemeran berikut berbagai dinamika konfliknya dengan sebuah wadah yang dinamakan lakon. Seturut dengan pemikiran Derrida mengenai teks, teks lakon wayang diasumsikan juga memiliki daya iterabilitas, yakni kemampuan teks sendiri untuk dapat selalu dimaknai secara terus-menerus sesuai dengan konteks yang berbeda. Berdasarkan dasar pemikiran tersebut, penelitian ini bertujuan untuk melahirkan inovasi kebaruan pemaknaan terhadap teks lakon wayang melalui proses perancangan naskah dan sanggit Lakon Jaka Sléwah yang menceritakan sebagian kisah hidup tokoh Jaka Sléwah, yakni nama lain tokoh Jarasandha ketika muda. Lazimnya para penggemar wayang mengenal Jarasandha sebagai sosok distigmakan jahat, kejam, pembunuh, perintang pihak Pandawa, yang muncul dalam lakon yang cukup populer, yakni Lakon Sesaji Raja Suya. Perancangan naskah dan sanggit lakon ini dilakukan dengan menerapkan dasar pemikiran dekonstruksi terhadap teks pertunjukan dan teks tertulis mengenai tokoh Jarasandha. Data teks pertunjukan dan tertulis dikumpulkan untuk menemukan signifikansi sebagai dasar awal melakukan prinsip kerja dekonstruksi dalam teks: meminggirkan pusat dan memusatkan yang pinggiran. Dari prinsip dekonstruksi tersebut didapati blind spot atau narasi minor yang belum lazim dikisahkan kemudian dimunculkan sebagai pusat perhatian penggarapan sanggit lakon baru. Masa kecil Jarasandha dengan nama Jaka Sléwah menjadi perhatian sebagai upaya menjelaskan kepada khalayak sekaligus membongkar mengenai stigma yang melekat terhadap Jarasandha sebagai sosok jahat, kejam di masa dewasa. Hasil penerapan teori dekonstruksi terhadap tokoh Jarasandha ini menghasilkan dua sanggit baru Lakon Jaka Sléwah dengan perhatian persoalan yang berbeda satu dan lainnya. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi model untuk mata perkuliahan yang ditawarkan di Jurusan Pedalangan ISI Yogyakarta yakni mata kuliah Wayang Inovasi. Metode yang digunakan menggunakan metode perancangan model Hawkins (2003), menggali kebaruan makna atas data yang terkumpul melalui analisis secara mendalam dengan melakukan eksplorasi, eksperimentasi, kemudian menentukan bentuk sajian. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan rekaman pertunjukan dalang terdahulu baik kaset pita maupun rekaman tayangan youtube, kemudian juga melakukan pengamatan pustaka. Dengan langkah kerja tersebut, hasil yang akan dilahirkan adalah model perancangan berupa sebuah naskah yang diuraikan berdasarkan cara kerja dan langkah proses perancangan karya. Luaran penelitian pertama akan dipublikasikan dalam jurnal terakreditasi Sinta 5, kemudian luaran penelitian kedua berupa pencatatan Karya Intelektual dan draft materi ajar mata kuliah Wayang Inovasi. Tingkat Kesiapan Teknologi dalam penelitian ini adalah TKT 4, yakni mengimplementasikan proses analisis data dalam perancangan produk karya seni berupa naskah pakeliran. Tahap berikutnya adalah TKT 5, di mana rancangan naskah dapat digunakan sebagai bahan materi panduan mendalang dengan Lakon Jaka Slewah. Harapan dalam penelitian tahap lanjutan berikutnya nanti akan mencapai TKT 6 di mana naskah diimplementasikan dalam bentuk karya seni pertunjukan sebagai prototype materi ajar mata kuliah Wayang Inovasi di Jurusan Pedalangan Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta. Keywords: Jarasandha, populer, dekonstruksi, blind spot, perancangan, sanggit

Item Type: Monograph (Project Report)
Creators:
CreatorsNIM/NIP/NIDN/NIDK
Hariyanto, Hariyantonip198608072020121006
Pambudi, Rikonim1910166016
Department: KODEPRODI91241#SENI PEDALANGAN
Uncontrolled Keywords: Jarasandha, populer, dekonstruksi, blind spot, perancangan, sanggit
Subjects: Pedalangan
Divisions: Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Pedalangan
Depositing User: samiyati SM samiyati
Date Deposited: 17 Mar 2023 08:47
Last Modified: 17 Mar 2023 08:47
URI: http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/13938

Actions (login required)

View Item View Item