Voices, Bodies, Practices : Performing Musical Subjectivities

Laws, Catherine and Brooks, William and Gorton, David (2020) Voices, Bodies, Practices : Performing Musical Subjectivities. Leuven University Press.

Archive Voices, Bodies, Practices Performing Musical Subjectivities.rar Restricted to Repository staff only Download (12MB)

Abstract

Siapa "aku" yang tampil? Mengajukan pertanyaan ini di tahun 2019 mungkin terdengar aneh. Diri, sebagai unit yang otonom, mencerminkan diri, terindividuasi, telah membentuk dasarnya organisasi sosial Barat di zaman modern.1 Namun, gagasan tentang a diskrit, diri esensial selama beberapa dekade telah dipisahkan oleh sosial, budaya, dan teori kritis. Dan bahkan jika kita mengabaikan kritik teoretis ini, setiap hari pengalaman dunia kontemporer, seringkali terfragmentasi dan sangat termediasi melibatkan pengaburan kebenaran dan fiksi. Sebagai bagian dari ini, seni kedua puluh dan dua puluh satu abad telah mendorong kita tanpa henti untuk menginterogasi warisan pengertian tentang diri, ekspresi, dan komunikasi: untuk bertanya pada diri sendiri, lagi dan lagi lagi, siapa kita menurut kita dan bagaimana kita dapat berbicara dengan penuh arti satu sama lain. Seniman modernis mencirikan meningkatnya globalisasi dan perkembangan perekaman dan teknologi fotografi sebagai pemicu krisis identitas dan keaslian. Pada saat yang sama, budaya pop yang menyenangkan dan manipulasi digital telah menawarkan kemungkinan tak terbatas untuk penemuan kembali diri dan kritik terhadap subjek individu sebagai dasar pengetahuan. Cairan, kualitas subjektivitas yang dinamis dan kontingen dialami sehari-hari dasar. Ini mengundang kita ke dalam negosiasi ulang yang konstan dan pembentukan kembali rasa diri dalam kaitannya dengan segala sesuatu di sekitar kita: kedirian modern akhir adalah, menggunakan Anthony Ungkapan Giddens, sebuah "proyek refleksif"

Actions (login required)

View Item