Towards a Civic Theatre

Hutton, Dan (2021) Towards a Civic Theatre. Salamander Street Ltd. ISBN 9781913630942

Archive 15. Towards a Civic Theatre.rar Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

musim panas 2020. Dua ruang yang kontras. Satu penuh kehidupan. Yang lain hanya dihuni oleh hantu. Yang pertama, penuh dengan orang dan aktivitas: kelas olahraga; barbekyu ulang tahun; anak orang tua pelajaran sains. Yang kedua, penuh hanya dengan janji tentang apa yang mungkin terjadi: tawa; air mata; kata-kata; seni. Yang pertama adalah taman. Yang terakhir adalah teater. Kedua ruang untuk orang untuk bersama, dengan tuntutan yang sama sekali berbeda ditempatkan pada mereka setelah kematian pandemi. Taman umum sangat menakjubkan. Mereka adalah ruang untuk nongkrong, berbagi gosip, membaca buku, membuka gabus, melahap piknik, bertukar pengetahuan, kekuatan bertarung, berjalan anjing, menendang bola, berlari pangkuan, bermain game. Mereka adalah tempat kita bisa pergi untuk berpikir, menulis, jelajahi, istirahat, duduk, tidur, berjalan. Mereka adalah alam yang telah kita sisihkan, sebagai masyarakat, agar dapat diakses untuk semua orang, terlepas dari pendapatan dan status, kelas dan ras, dan sering kali dihiasi bangku, tempat sampah, peralatan olahraga, hamparan bunga, dan taman bermain. Saat kita semua dipaksa meminimalkan interaksi dan tetap di rumah demi kebaikan kita – dan negara – kesehatan, mereka adalah tempat perlindungan. Dari kantong kota kecil hingga cagar alam pedesaan yang besar, taman benar-benar menjadi miliknya sendiri selama tahun 2020, memberi kami ruang komunal untuk keseharian kami olahraga, tempat bertemu teman dari jauh, jendela ke alam

Actions (login required)

View Item