Serakalan dalam Upacara Potong Rambut Bayi Suku Melayu Kayong di Kabupaten Kayong Utara Kalimantan Barat

Surdandi, Arif (2023) Serakalan dalam Upacara Potong Rambut Bayi Suku Melayu Kayong di Kabupaten Kayong Utara Kalimantan Barat. Skripsi thesis, Institus Seni Indonesia Yogyakarta.

[img] Text
Arif surdandi_2023_full text.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (6MB) | Request a copy
[img] Text
Arif surdandi_2023_bab 1.pdf

Download (3MB)
[img] Text
Arif surdandi_2023_BAB penutup.pdf

Download (993kB)
[img] Image
Arif surdandi_2023_Pernyataan persetujuan publikasi.jpg
Restricted to Repository staff only

Download (330kB) | Request a copy
Official URL: https://lib.isi.ac.id

Abstract

Serakalan adalah nyanyian yang dilantunkan oleh seorang penutur dan dinyanyikan secara bergantian serta bersama-sama oleh para masyarakat yang hadir. Dalam prosesinya, Serakalan digunakan untuk upacara pemotongan rambut bayi oleh masyarakat suku Melayu Kayong dan dilaksanakan atas ajaran Agama Islam. Serakalan yang dibawakan berasal dari kitab Al-Barzanji yang berisikan penceritaan riwayat kehidupan Nabi Muhammad SAW dari beliau lahir hingga beliau wafat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan etnomusikologis yang membahas tentang musikal yakni analisis tekstual dan non musikal yakni analisis kontekstual budayanya. Hasil dari analisis tekstual, secara musikal, Serakalan memiliki jenis yang bervariasi dari lagu pertama hingga lagu kesembilan dan lebih mengutamakan rasa pembawaan dari penyanyinya sehingga tidak ada aturan baku terhadap tempo dan nada yang digunakan. Serakalan dalam upacara potong rambut bayi memiliki tiga makna berdasarkan makna ikonik, makna indeksikal, dan makna simbolik. Makna ikonik Serakalan terdiri dari kitab Al-Barzanji dan sesajian sebagai representamen, lirik dan syair sebagai objek, pujian dan penghormatan sebagai interpretant. Makna indeksikal, representamen dari Serakalan adalah bagian kalimat syair, objeknya adalah upacara potong rambut bayi dan maknanya adalah sebagai kemuliaan, kegembiraan, kasih sayang, penghormatan. Makna simbolik Serakalan ditunjukkan ketikan semua yang hadir diharuskan untuk berdiri, maka ketika berdiri tersebut adalah sebuah representamen dan objeknya ialah suasana yang melingkupi bacaan ketika berdiri tersebut yaitu bahagia, sehingga memberikan makna penghormatan, kehidupan, kebaikan, kenikmatan, dan kegembiraan. Kata kunci: Serakalan, upacara potong rambut bayi, Melayu Kayong

Item Type: Thesis (Skripsi)
Creators:
CreatorsNIM/NIP/NIDN/NIDK
Surdandi, Arifnim1810658015
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
ContributorIrawati, Elinidn0006118004
ContributorIrawan, Cepinidn0026116503
Department: KODEPRODI91201#ETNOMUSIKOLOGI
Uncontrolled Keywords: Serakalan, upacara potong rambut bayi, Melayu kayong
Subjects: Etnomusikologi
Divisions: Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Etnomusikologi
Depositing User: Arif Surdandi
Date Deposited: 25 Jul 2023 08:37
Last Modified: 25 Jul 2023 08:37
URI: http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/14362

Actions (login required)

View Item View Item