Performativitas Perempuan dalam Kesenian Likurai pada Masyarakat Belu

Emalisa Bauana, Agnes (2023) Performativitas Perempuan dalam Kesenian Likurai pada Masyarakat Belu. Masters thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

[img] Text
AGNES EMALISA BAUANA_2023_BAB 1.pdf

Download (497kB)
[img] Text
AGNES EMALISA BAUANA_2023_BAB V.pdf

Download (326kB)
[img] Text
FORM-PERNYATAAN-PERSETUJUAN-PUBLIKASI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (168kB) | Request a copy
[img] Text
AGNES EMALISA BAUANA_2023_FULL TEXT.pdf

Download (3MB)
Official URL: http://lib.isi.ac.id/

Abstract

Pertanggungjawaban Tertulis Program Pengkajian Seni Musik Pascasarjana Institut Seni Indonesia Yogyakarta Oleh: Agnes Emalisa Bauana ABSTRAK Performativitas gender tidak selalu berbicara mengenai sex (jenis kelamin) tetapi apa yang melekat pada gender seperti sosial-culture, budaya bahkan sistem yang mengaturnya. Likurai merupakan salah satu kesenian yang menunjukan perempuan sebagai subjek yang dominan tidak saja sebagai penari namun perempuan dalam likurai menjadi pemusik (memainkan tihar). Sistem matrilineal pada masyarakat Belu membawa peneliti mengkaji performativitas perempuan dalam kesenian likurai serta konstruksi identitas yang dibangun oleh masyarakat Belu. Teori yang digunakan yakni teori performativitas, teori struktur konstruktivitas dengan konsep habitus dan teori budaya. Metode yang digunakan yakni metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Lokasi penelitian berada di suku Marae dan Desa Wederok,Kabupaten Malaka. Narasumber yang mendukung penelitian berjumlah empat orang dengan lima penari perempuan. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada perubahan fungsi likurai dahulu dengan sekarang dari segi bentuk dan struktur tarian ; penari (perempuan), pola gerak bahkan aksesoris yang digunakan. Unsur-unsur musik meliputi: organology alat musk tihar, tempo, metrum bahkan pola ritme pukulan yang digunakan. Perempuan Belu diberi penghargaan melalui symbol-simbol adat baik itu pada rumah adat,sistem perkawinan, ritual bahkan kesenian. Performativitas yang ditunjukan memberikan makna bahwa perempuan sebagai wujud tertinggi dalam masyarakat, melalui legitimasi keberadaan mereka sampai sekarang. Semua terinterpretasikan melalui internalisasi perlaku budaya. Kontradiksi pola gerak dan pola tarian menunjukan performativitas perempuan sebagai makluk yang lemah, memiliki perasaan berbanding terbalik dengan penghargaan yang diberikan masyarakat. Perempuan memiliki kekuatan memimpin (selotu), berkuasa atas sistem (matrilineal) dan menjadi lambang kekuatan bagi masyarakat Belu.

Item Type: Thesis (Masters)
Creators:
CreatorsNIM/NIP/NIDN/NIDK
Emalisa Bauana, Agnesnim2021324412
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
ContributorTyasrinestu, Fortunatanip197210232002122001
ContributorCahyono Pryanto, OctavianusUNSPECIFIED
ContributorKuardhani, HirwanUNSPECIFIED
Department: KODEPRODI91101#PENGKAJIAN SENI
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci : performativitas, perempuan, likurai, sistem matrilineal
Subjects: Penciptaan dan pengkajian seni
Divisions: Pascasarjana > S2 Studi Penciptaan dan pengkajian seni
Depositing User: Agnes Emalisa Bauana
Date Deposited: 10 Aug 2023 07:50
Last Modified: 14 Aug 2023 03:40
URI: http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/14407

Actions (login required)

View Item View Item