Dewi Sinta Fajarwati, 1211391011 (2016) Lunar. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
|
Text
Bab 1 Dewi Sinta F.pdf Download (813kB) | Preview |
|
Text
Bab 2 Dewi Sinta F.pdf Restricted to Repository staff only Download (682kB) | Request a copy |
||
Text
Bab 3 Dewi Sinta F.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
||
|
Text
Bab 4 Dewi Sinta F.pdf Download (621kB) | Preview |
|
Text
Lampiran Dewi Sinta F.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
||
|
Text
Jurnal Lunar.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Video
LUNAR.mp4 Dewi S F Restricted to Repository staff only Download (1GB) | Request a copy |
Abstract
Bulan merupakan sumber inspiratif dalam penggarapan karya tari ini. Secara ilmu pengetahuan, Bulan adalah benda langit yang disebut satelit, satelit satusatunya yang dimiliki Bumi dan tercipta secara alami. Banyak teori yang mengatakan tentang terbentuknya Bulan, salah satunya adalah teori Big bang atau dentuman besar. Pada dasarnya Bulan hanyalah sebuah Benda besar berbentuk bulat yang tidak bisa bercahaya, cahaya yang kita lihat pada malam hari merupakan refleksi dari cahaya matahari. Akan tetapi keindahannya memang tidak bisa dipungkiri, karena dia paling bercahaya diantara hamparan langit yang gelap. Cahayanya tidak selalu terang, bahkan tidak selalu bulat, terkadang hanya terlihat setengah atau terlihat seperti sabit.Penata tari memetaforakan objek bulan yang berada di tempat yang sangat tinggi sebagai sebuah cita-cita yang ingin dicapai. Seringkali lagu anak-anak yang menjadi pengalaman auditif penata tari, menjadikan bulan sebagai objek yang ingin digapai, misal lagu ‘Ambilkan Bulan Bu’. Namun intisari yang akan dipakai dalam penggarapan koregrafinya adalah tentang fase bulan yang tercipta. Bersumber dari rangsang awal melihat bulan atau rangsang visual, penata tari menginterpretasikan fase-fase bulan yang terjadi sebagai fase kehidupan yang dijalani untuk menggapai sebuah cita-cita tersebut. Jatuh bangun, semangat, dan terkadang menyerah diinterpretasikan dari wujud cahaya bulan yang tercipta. Bulan purnama yang memiliki cahaya terang dan sempurna, mengibaratkan semangat yang menggebunggebu. Bulan yang sabit dan hanya terlihat sedikit cahaya, seperti perasaan yang tidak percaya diri dan lemah.Koreografi diwujudkan dalam bentuk kelompok dengan membagi dua karater penari. Delapan penari merupakan simbolisasi Bulan, dan satu penari sebagai manusia yang bercita-cita. Dengan bentuk tari dramatik, penyajiannya dibagi menjadi 5 adegan, yaitu Introduksi Big bang, Adegan 1 Moon happen, Adegan 2 Mengejar Impian, Adegan 3 Dancing with Moon, dan Ending ‘Catch Your Dream’.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||
---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||
Department: | UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta | ||||
Additional Information : | Martinus Miroto, Setyastuti | ||||
Uncontrolled Keywords: | bulan, cita-cita, koreografi kelompok | ||||
Subjects: | Tari > Penciptaan Tari | ||||
Divisions: | Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Tari > Seni Tari (Penciptaan) | ||||
Depositing User: | Ida ID Sriwahjudewi | ||||
Date Deposited: | 29 Mar 2017 05:14 | ||||
Last Modified: | 29 Mar 2017 05:14 | ||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/1478 |
Actions (login required)
View Item |