Bentuk Penyajian Takhi Pikhing Khua Belas Di Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung

Swara, Deva Shinta (2023) Bentuk Penyajian Takhi Pikhing Khua Belas Di Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung. Skripsi thesis, ISI Yogyakarta.

[img] Text
SHINTA DEVASWARA_2023_FULL TEXT.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text
SHINTA DEVASWARA_2023_BAB I.pdf

Download (559kB)
[img] Text
SHINTA DEVASWARA_2023_BAB IV.pdf

Download (293kB)
[img] Text
SHINTA DEVA SWARA_2023_PERSETUJUAN_PUBLIKASI.pdf

Download (62kB)
Official URL: https://lib.isi.ac.id/

Abstract

Takhi Pikhing Khua Belas awal mulanya mulai ditarikan sebelum Islam masuk ke Indonesia. Tari ini ditarikan oleh sang ratu dalam rangka penyambutan tamu Hulu Balang yang baru kembali dari Medan Perang sebagai ungkapan rasa gembira. Semakin berkembangnya zaman saat ini Takhi Pikhing Khua Belas ditarikan oleh gadis (muli) dalam acara gawi adat Penayuhan atau gawi adat penyambutan tamu-tamu agung. Tarian ini disebut Takhi Pikhing Khua Belas karena di dalam paksi marga Benawang terdapat 12 bandar. Takhi Pikhing Khua Belas merupakan tarian tradisi yang berkaitan dengan acara adat masyarakat Lampung yang beradat Saibatin. Khususnya Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Untuk memecahkan permasalahan, penlitian ini menggunakan pendekatan Tekstual dan Konseptual yang akan menjawab permasalahan bagaimana bentuk penyajian Takhi Pikhing Khua Belas di Kabupaten Tanggamus. Dalam pendekatan bentuk penyajian ini mendapatkan ilmu dan informasi dari buku yang berjudul Kajian Tari: Teks dan Konteks yang ditulis oleh Y. Sumandiyo Hadi. Buku ini membantu peneliti untuk membahas bagaimana bentuk penyajian Takhi Pikhing Khua Belas di Kabupaten Tanggamus dalam menganalisis bentuk gerak, tehnik gerak, gaya gerak, jumlah penari, jenis kelamin, postur tubuh. Sedangkan tari dalam konteks yaitu mengkaitkan keberadaannya. Aspek yang terdapat dalam bentuk penyajian Takhi Pikhing Khua Belas meliputi pelaku tari, tari, properti, iringan, kostum, tempat pertunjukan, tata rias dan tempat penelitian. Pada penyajian kesenian Takhi Pikhing Khua Belas, penari yang membawakan tarian ini adalah para Muli atau gadis Lampung yang mementaskan tarian ini menggunakan 14 properti piring, 12 piring disusun berjajar dibawah penari dan 2 piring yang ukurannya lebih kecil dibawa oleh penari. Alat pengiring yang digunakan sebagai iringan Takhi Pikhing Khua Belas adalah rebana, accordion, kerincing/tamborin, gambus, dan biola. Tarian ini ditarikan menggunakan kostum baju adat wanita adat Saibatin dengan menggunakan sigekh Saibatin sebagai pertanda wanita adat Saibatin, Takhi Pikhing Khua Belas biasanya ditarikan di gedung-gedung atau panggung yang sudah mendapat izin untuk acara gawi adat. Tempat penelitian yang dipilih untuk mengumpulkan data ini berada di Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Creators:
CreatorsNIM/NIP/NIDN/NIDK
Swara, Deva Shintanim1911815011
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
ContributorMartiara, Rinanidn0022016101
ContributorAlfirafindra, Rajanidn0001036503
Department: KODEPRODI 91231#SENITARI
Uncontrolled Keywords: Bentuk Penyajian, Takhi Pikhing Khua Belas, Kabupaten Tanggamus
Subjects: Tari > Pengkajian Tari
Divisions: Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Tari > Seni Tari (Pengkajian)
Depositing User: Shinta Deva Swara
Date Deposited: 08 Aug 2023 14:24
Last Modified: 08 Aug 2023 14:24
URI: http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/14829

Actions (login required)

View Item View Item