"Ruth"

Agnes Bawembang, Ruth (2023) "Ruth". Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

	Text RUTH AGNES BAWEMBANG_2023_FULL TEKS.pdf Restricted to Repository staff only Download (5MB) | Request a copy
	Text RUTH AGNES BAWEMBANG_2023_BAB I.pdf Download (1MB)
	Text RUTH AGNES BAWEMBANG_2023_BAB IV PENUTUP.pdf Download (671kB)
	Video RUTH AGNES BAWEMBANG_2023_KARYA.mp4 Restricted to Repository staff only Download (42MB) | Request a copy
	Text RUTH AGNES BAWEMBANG_2023_PERNYATAAN-PERSETUJUAN-PUBLIKASI.pdf Restricted to Repository staff only Download (62kB) | Request a copy
	Image maxresdefault.jpg?sqp=-oaymwEmCIAKENAF8quKqQMa8AEB-AH-CYAC0AWKAgwIABABGHIgTCg6MA8=&rs=AOn4CLDnzI1VtwuaihQBfltpImMmZACNMQ Restricted to Repository staff only Download (23kB) | Request a copy
	Video sh: 1: /usr/bin/youtube-dl: not found Download (0B)

Abstract

Karya tari “RUTH” adalah karya tari yang terinspirasi dari cerita tokoh Alkitab bernama Rut atau Ruth (dalam bahasa inggris) yang berarti “belas kasih”. Rut merupakan salah satu tokoh perempuan dalam cerita Alkitab yang berasal dari daerah Timur Tengah tepatnya Moab yang sekarang berubah menjadi wilayah Yordania. Diceritakan dalam Perjanjian Lama yang berjudul Rut. Pada karya ini penata memgambil contoh tokoh Rut sebagai ide awal penciptaan. Dengan mengangkat tentang karakter kepemimpinan dari tokoh Ruth yang merupakan sudut pandang berbeda dari cerita yang sering dibahas dalam pertemuan di gereja-gereja karena karakter ini selalu disangkut pautkan dengan kesetiaan kepada mertuanya saja. Dalam proses penciptaan karya, penata mendapatkan keresahan terhadap kurangnya apresiasi dan perhatian yang diberikan pada karakter kepemimpinan yang dimiliki oleh tokoh Ruth, dikarenakan tokoh Ruth sudah sangat identik dengan kesetiaan terhadap mertuanya Naomi yang selalu dibicarakan, sehingga beberapa orang mendapatkan kesulitan untuk memahami tokoh Ruth dengan sudut pandang yang berbeda. Dalam pembuatan karya, penata menggunakan beberapa sumber tertulis sebagai metode penciptaan, seperti buku karya Jacqueline Smith yang berjudul Komposisi Tari Sebuah Petunjuk Praktis Bagi Guru, buku milik Prof. Dr.Y. Sumandiyo Hadi yang berjudul Tari Kontemporer Sebuah Fenomena Keakuan, Kekinian, Kedisinian dan bukunya yang berjudul Aspek-Aspek Dasar Koreografi Kelompok, serta beberapa sumber video yang menjadi inspirasi dalam pembuatan karya, hasil diskografi, dan wawancara yang dilakukan oleh penata bersama dengan narasumber sebagai pendekatan yang mampu membantu penata dalam memahami serta menginterpretasikan konsep yang dibawakan dalam karya ini. Penyajian dalam karya “RUTH” dibagi ke dalam tiga segmen yang berbeda namun tetap dalam satu kesatuan yang sama. Karya ini digubah dengan menggunakan bentuk tari kelompok yang terdiri dari tujuh orang penari perempuan sebagai simbol pemimpin dan kelompok yang dipimpin serta menjadi simbol keutuhan (hari sabat), karya ini juga memanfaatkan jenis tari kontemporer dalam menyampaikan pesan yang ingin dibawakan, serta diiringi oleh jenis musik orchestra untuk dapat menghidupkan suasana yang diinginkan oleh penata. Karya ini dipertunjukan secara langsung di Proscenium Stage jurusan tari Institut Seni Indonesia Yogyakarta dengan durasi karya 21 menit 21 detik.

Actions (login required)

View Item