Julyanto, Rokhmatullah (2023) Penekanan Emosi Tokoh Menggunakan Gaya Found Footage Dalam Penyutradaraan Film Fiksi “Bhagawanta”. Skripsi thesis, ISI Yogyakarta.
Text
FILMTV_SKRIPSI_2023_1610797032_ROKHMATULLAH JULYANTO_BAB I.pdf Download (1MB) |
|
Text
FILMTV_SKRIPSI_2023_1610797032_ROKHMATULLAH JULYANTO_FULL TEKS.pdf Download (17MB) |
|
Text
FILMTV_SKRIPSI_2023_1610797032_ROKHMATULLAH JULYANTO_BAB PENUTUP.pdf Download (865kB) |
|
Text
ROKHMATULLAH JULYANTO_2023_PERNYATAAN PERSETUJUAN-PUBLIKASI.pdf Restricted to Repository staff only Download (163kB) | Request a copy |
|
Text
FILMTV_ARTIKEL JURNAL_2023_1610797032_ROKHMATULLAH JULYANTO.pdf Download (1MB) |
|
Video
sh: 1: /usr/bin/youtube-dl: not found Download (0B) |
Abstract
Film horor merupakan salah satu genre film yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, pada tahun 2019, tercatat sekitar 49,3 juta penonton yang menonton film horor di bioskop. Dalam film horor, pendekatan teknik dekupase-dekupase shot sering digunakan untuk meningkatkan dramatisasi. Namun, found footage menggunakan pendekatan yang berbeda dengan pengambilan satu gambar long take dan membangun dramatisasi melalui pergerakan kamera dan pengadeganan tokoh. Dalam konteks found footage, stock footage dapat dianggap sebagai lawannya karena found footage mengacu pada rekaman yang ditemukan, sedangkan stock footage mengacu pada rekaman yang sudah disiapkan sebelumnya. Found footage merupakan film yang dibuat dengan menggunakan teknik pengambilan gambar layaknya dokumenter atau rekaman amatir. Penerapan gaya found footage merupakan konsep utama untuk menekankan emosi tokoh. Found footage dipilih karena memiliki gaya penuturan yang sesuai dengan latar belakang dari cerita yang diangkat yaitu tentang tim kanal youtube yang ingin membuat konten horor namun terkena teror yang menyebabkan mereka hilang satu-persatu, serta dapat mendukung penekanan emosi yang dirasakan oleh tokoh dengan konsep kamera handheld dan menggunakan teknis zoom in, zoom out, panning, dan follow, disertai dengan camera shaking. Penyutradaraan film fiksi “Bhagawanta” menggunakan gaya penuturan found footage dibutuhkan untuk menampilkan penekanan emosi yang dirasakan oleh tokoh. Emosi seperti kebahagiaan, kesedihan, kecemasan, dan ketakutan yang dirasakan oleh tokoh dapat tersalurkan kepada penonton karena diperkuat dengan teknik kamera diegetik yang diterapkan di film ini. Gibran sebagai pengoperasi kamera dari tim tersebut, merekam segala kejadian yang dialami Gading, Clarissa, Kiki, dan Ilham juga menunjukkan emosi yang dirasakan melalui pengambilan gambar yang dihasilkan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Department: | KODEPRODI91261#FILMDANTELEVISI | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | penyutradaraan, film fiksi, bhagawanta, found footage, film horor | |||||||||
Subjects: | Audio Visual Televisi > Televisi |
|||||||||
Divisions: | Fakultas Seni Media Rekam > Jurusan Televisi > Program Studi S1 Televisi | |||||||||
Depositing User: | ROKHMATULLAH JULYANTO | |||||||||
Date Deposited: | 10 Aug 2023 02:41 | |||||||||
Last Modified: | 12 Sep 2023 07:14 | |||||||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/14926 |
Actions (login required)
View Item |