Bentuk Penyajian Tari Ronggeng Amen Lingkung Seni Jembar Mustika di Kabupaten Pangandaran

Amalya Rahayu, Poppy (2023) Bentuk Penyajian Tari Ronggeng Amen Lingkung Seni Jembar Mustika di Kabupaten Pangandaran. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

[img] Text
POPPY AMALYA RAHAYU_2023_FULL TEKS.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text
POPPY AMALYA RAHAYU_2023_BAB I.pdf

Download (1MB)
[img] Text
POPPY AMALYA RAHAYU_2023_BAB IV PENUTUP.pdf

Download (151kB)
[img] Text
POPPY AMALYA RAHAYU_2023_PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (19kB) | Request a copy
Official URL: http://digilib.isi.ac.id/

Abstract

Tari Ronggeng Amen merupakan tari tradisional kerakyatan yang merakyat karena tumbuh dan berkembang dalam lingkungan masyarakat umum atau rakyat yang dalam pertunjukannya dilakukan di tengah-tengah masyarakat dan terdapat interaksi antara penari dengan penonton. Tari Ronggeng Amen merupakan pengayaan dari Tari Ronggeng Gunung. Sekitar tahun 1965-1990an Tari Ronggeng Gunung sempat mati suri. Baru pada tahun 1992 muncul Tari Ronggeng Amen sebagai modifikasi Tari Ronggeng Gunung. Tujuan diciptakannya Tari Ronggeng Amen ini ialah sebagai ungkapan rasa syukur kepada tuhan YME atas keberhasilan panen raya petani maupun nelayan. Tari ini masuk kedalam komposisi kelompok besar large compositions ditarikan sedikitnya empat orang atau lebih tanpa batasan jumlah penari karena terdapat pola gerak yang harus ditarikan berpasangan dan batas maksimal penari tidak dapat ditentukan karena disesuikan dengan kebutuhan pertunjukan dan berfungsi sebagai sarana hiburan. Pertunjukan Tari Ronggeng Amen memiliki durasi waktu yang panjang sekitar dua sampai tiga jam. Dengan demikian Tari Ronggeng Amen merupakan salah satu bentuk pertunjukan kerakyatan. Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti tertarik untuk mengamati bentuk penyajian Tari Ronggeng Amen Lingkung Seni Jembar Mustika di Kabupaten Pangandaran. Peneliti menggunakan pendekatan koreografi dengan mengupas bentuk pertunjukan dari aspek gerak, penari, pola lantai, iringan tari, tata rias dan busana serta waktu dan tempat. Bentuk penyajian Tari Ronggeng Amen memiliki struktur penyajian terdiri atas, Tatalu, Ibing Lulugu, Ibing Baksa, Ibing Gaul, dan Ibing Waled. Keempat ibing ini memiliki daya tarik tersendiri, terutama pada Ibing Gaul. Salah satu daya tariknya yang paling menonjol terletak pada interaksi antara penari dengan penonton dengan pola lantai lingkaran dan dilakukan secara terus-menerus. Iringan tari tersebut menggunakan seperangkat gamelan salendro atau biasa disebut dengan istilah Kliningan .

Item Type: Thesis (Skripsi)
Creators:
CreatorsNIM/NIP/NIDN/NIDK
Amalya Rahayu, Poppynim1911795011
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
UNSPECIFIEDSurojo, Ynidn0029066106
UNSPECIFIEDHeryadi, Dindinnidn0010097303
Department: KODEPRODI91231#SENITARI
Uncontrolled Keywords: Tari Ronggeng Amen, Bentuk Penyajian, Pertunjukan Kerakyatan
Subjects: Tari > Pengkajian Tari
Divisions: Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Tari > Seni Tari (Pengkajian)
Depositing User: POPPY AMALYA RAHAYU
Date Deposited: 03 Oct 2023 06:26
Last Modified: 03 Oct 2023 06:47
URI: http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/15130

Actions (login required)

View Item View Item