Moela

Delpiana Ariesta, Prima (2023) Moela. Skripsi thesis, ISI Yogyakarta.

[img] Image
maxresdefault.jpg?sqp=-oaymwEmCIAKENAF8quKqQMa8AEB-AH-CYAC0AWKAgwIABABGH8gPCg5MA8=&rs=AOn4CLAv4QBGmUrCLf_aD-WUXl9MlEZkpQ

Download (52kB)
[img] Text
CamScanner 16-08-2023 15.56.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (92kB) | Request a copy
[img] Text
PRIMA DELPIANA ARIESTA_2023_FULL TEXT.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (6MB) | Request a copy
[img] Text
PRIMA DELPIANA ARIESTA_2023_BAB I Pendahuluan.pdf

Download (1MB)
[img] Text
PRIMA DELPIANA ARIESTA_2023_BAB IV Kesimpulan.pdf

Download (985kB)
[img] Video
sh: 1: /usr/bin/youtube-dl: not found

Download (0B)
Official URL: https://www.youtube.com/watch?v=um6fyW5RMOU

Abstract

“Moela” ini diciptakan dan dibentuk menjadi sebuah koreografi utuh dengan didasari oleh rangsang visual sera rangsang gagasan atau idesional. Rangsang visual dilihat dari bentuk talam bekukur pada tari Kiamat yang menjadi interpretasi penata tari. Talam bekukut atau talam berkaki merupakan salah satu properti yang digunakan pada tari Kiamat dalam acara ruwah. Bentuk dari bekukut inilah yang menjadi dasar pengkaryaan ini. Pola tiga yang penata tari interpretasikan sebagai proses tumbuh kembang manusia yakni yang berasal dari lahir, hidup dan mati. Karya tari ini diciptakan dalam bentuk koreografi kelompok, mengulas tentang interpretasi penata tari atas dari sebuah talam bekukut. Berawal dari proses tumbuh kembang manusia yang tergolong dalam siklus kehidupan inilah yang akan terus berulang dan akan terus terjadi. Berawal dari adanya sebuah pertemuan antar dua insan dan penata interpretasikan sebagai pertemuan bersetubuh yang akhirnya menghasilkan seorang anak. Pada hal ini anak tidak luput dari, asah, asih asuh dari orang tua meskipun bukan dari orang tua kandung. Yang dimana tumbuh kembang anak mengalami sebuah proses dari tengkurap, merangkak, jongkok dan akhirnya dapat berdiri sempurna dengan kaki sendiri tanpa adanya batasan. Pada kehidupan yang dijalani akan selalu ada sisi baik dan buruk. Kemana pun kita berlari akan berhenti juga. Kemana pun kita pergi akan menemukan titik hentinya juga dan titik henti yang penata maksud ialah kematian atau nafas terakhir. Karya tari ini disajikan oleh 9 penari, dengan dua penari laki-laki dan tujuh penari perempuan. Karya ini dipentaskan di proscenium stage . karya tari ini merupakan tipe tari dramatik yang terbagi menjadi 3 adegan lahir, hidup dan mati yang diadaptasi dari visual pola tiga pada talam bekukut.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Creators:
CreatorsNIM/NIP/NIDN/NIDK
Delpiana Ariesta, Primanim1911847011
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
ContributorMartono, Hendronidn0027025902
ContributorSuci Manganti, Galihnidn0011078608
Department: KODEPRODI91231#SENITARI
Uncontrolled Keywords: video, berbagi, ponsel kamera, ponsel video, gratis, upload
Subjects: Tari > Penciptaan Tari
Divisions: Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Tari > Seni Tari (Penciptaan)
Depositing User: PRIMA DELPIANA ARIESTA
Date Deposited: 18 Aug 2023 01:11
Last Modified: 18 Aug 2023 01:12
URI: http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/15147

Actions (login required)

View Item View Item