Wijayanti, Rina (2008) Kritik teater modern di Media massa cetak kedaulatan rakyat, bernas dan minggu pagi (1998-2008). Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Text
BAB I.pdf Download (14MB) |
|
Text
BAB IV.pdf Download (2MB) |
|
Text
Full Teks.pdf Restricted to Repository staff only Download (78MB) | Request a copy |
Abstract
Kritik teater di media massa cetak merupakan salah satu jenis kritik jurnalistik karena dimuat pada media massa cetak (koran). Penulisan karya ilmiah ini dilakukan sebagai salah satu langkah untuk memenuhi kelulusan jenjang S1, dengan cara melakukan penelitian tentang bentuk penulisan kritik teater modern di media massa cetak Kedaulatan Rakyat, Bernas dan Minggu Pagi (19982008), dan sekaligus ingin mengetahui karakteristik kritik teater modern di koran berdasarkan cara penulisannya. Dari data penelitian yang terkumpul diketemukan beberapa sampel kritik teater modern yang memenuhi klasifikationilihan dan dilakukan analisis untuk mengetahui karakteristiknya. Beberapa nama kritikus teater yang termasuk dalam klasifikationsebut ialah Indra Tranggono, Nur Sahid, Lephen Purwaraharja, dan Satmoko Budi Santoso. Untuk mengetahui perbedaan dan persamaan bentuk dan karkteristik kritik teater modern, pada penelitian ini menggunakan teori kritik seni secara umum yaitu kritik teater modern sebagai pengupas pertunjukan teater yang memberikan pemaknaan dan penilaian. Dari sampel data yang terkumpul diketahui bentuk penulisan kritik teater modern menggunakan langkah-langkah kritik secara umum diantaranya ialah deskripsi, analisis, interpretasi dan penilaian. Keempat kritikus terpilih memiliki perbecaan yang menjadi karakteristik dalam melakukan penulisan kritik teater, diantaranya ialah bentuk kritik teater akademik dan kritik non akademik. Bentuk sudut pandang penilaian juga menunjukkan perbedaan jenis kritik diantaranya tergolong dalam jenis kritik mimetik, kritik pragmatik, kritik objektif dan kritik ekspresif. Perbedaan jenis kritik tersebut didapatkan dari analisis identitas dan cara penulisannya. Keberadaan kritik teater jurnalistik seharusnya mampu menjadi pemacu tumbuh kembang perteateran ditanah air, dengan sifatnya yang selalu memberikan koreksi dan evaluasi atas pertunjukkan teater maka kritik teater mampu menjadi alat ukur perkembangan teater modern. Indonesia miskin kritikus teater (ungkapan Rendra) dalam menaggapi krisis kritikus teater di Indonesia. Melalui penelitian ini, menunjukkan bahwa kritik teater modern di Yogyakarta belum tumbuh dengan maksimal, terbukti selama kurun waktu 10 tahun hanya ditemukan 4 orang krtikus teater yang cukup produktif. Hal semacam ini menunjukkan bahwa seni teater modern di kota Yogyakarta masih membutuhkan kerja keras dari masingmasing pihak diantaranya seorang bernama kritikus teater.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Department: | KODEPRODI91251#SENI TEATER | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | kritik teater, media massa cetak, teater modern | |||||||||
Subjects: | Teater > Pengkajian seni teater (dramaturgi) | |||||||||
Divisions: | Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Teater | |||||||||
Depositing User: | sri SE endarti | |||||||||
Date Deposited: | 30 Oct 2023 04:52 | |||||||||
Last Modified: | 30 Oct 2023 04:52 | |||||||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/15406 |
Actions (login required)
View Item |