Nglukat Dirahina Tumpek Wayang

Ketut Detik Arsani, Ni (2007) Nglukat Dirahina Tumpek Wayang. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

	Text BAB I.pdf Download (10MB)
	Text BAB IV.pdf Download (1MB)
	Text Full Teks.pdf Restricted to Repository staff only Download (50MB)

Abstract

Upacara lukatan merupakan ide awal yang memotivasi hadirnya karya tari Nglukat Dirahina Tumpek Wayang. Dalam bentuk aslinya, tradisi lukatan hadir dalam konteks ritus keagamaan sebagai pengejawantahan kepercayaan masyarakat Bali. Kepercayaan ini bemula dari mitologi sosok Bhatara Kala yang dilahirkan dari hubungan yang tidak pada tempatnya antara Bhatara Siwa dan Dewi Uma. Sebagai konsekwensinya kehadiran Bhatara Kala yang tidak diharapkan dapat menimbulkan sebuah malapetaka, untuk itu dibutuhkan sebuah sarana untuk menyeimbangkan dan dalam konteks kepercayaan inilah maka tradisi lukatan dihadirkan. Pelaksanaan ritus lukatan di dalamnya menghadirkan pertunjukan Wayang Sapuh Leger yang berfungsi untuk meruwat seseorang yang dilahirkan pada hari Saniscara Kliwon Tumpek Wayang. Masyarakat Bali meyakini bahwa seseorang yang dilahirk pada hari ini haru slah dilukat atau diruwat. Hal inilah yang melatarbelakangi terciptanya karya tari Nglukat Dirahina Tumpek Wayang. Penggarapan tari Nglukat Dirahina Tumpek Wayang dilaksanakan melalui proses yang cukup pajang. Berangkat dari disiplin etnis tari Bali yang bentuknya pengembangan tradisi, penjajagan dan pengamatan terhadap objek, pengumpulan data-data dan referensi yang mempunyai korelasi dengan objek, penentuan tema dan konsep garapan, pencarian, improvisasi dan eksplorasi bentuk yang dituangkan melalui gerak, penyampaian materi gerak dan penyusunan perangkat lain yang mendukung pertunjukan , antara lain yaitu pengiring, tata cahaya, rias busana, tata panggung dan tata suara. Tahapan akhir dalam proses penggarapan tari adalah evaluasi yang berfungsi untuk menyempurnakan karya tari. Proses tersebut dijalin dan ditautkan menjadi sebuah kesatuan yang diarahkan untuk memberikan sebuah kualitas karya seni tari yang 11\enpunyai nilai estetis dan dapat diapresiasi, dipahami dan dikomunikasikan kepada audience

Actions (login required)

View Item