Doger Ponokawan dalam Masyarakat Desa Piyaman Wonosari Gunung Kidul: Suatu tinjauan sosial budaya

Widyaningsih, Catur (2008) Doger Ponokawan dalam Masyarakat Desa Piyaman Wonosari Gunung Kidul: Suatu tinjauan sosial budaya. Skripsi thesis, ISI Yogyakarta.

[img] Text
BAB I.pdf

Download (8MB)
[img] Text
BAB IV.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Full Teks.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (35MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.isi.ac.id

Abstract

Penelitian ini mengupas Doger Ponokawan dalam masyarakat desa Piyaman dengan teori budaya Raymond Williams yang terdiri atas 3 komponen pokok yaitu, kelembagaan budaya, isi budaya, dan efek budaya. Pertama mengenai kelembagaanya, melihat masyarakat desa Piyaman sebagai lembaga budaya yang menghasilkan dan mengontrol kesenian Doger Ponokawan. Secara geografisdesa Piyaman terletak di pinggiran kota, di mana masyarakatnya memiliki sifat-sifat kesederhanaan, dan sifat kegotong-royongan masih kuat. Mata pencaharian masyarakat desa Piyaman mayoritas petani, yang setelah masa pasca panen, melakukan upacara ucap syukur atau bersih desa. Salah satu acara pada upacara bersih desa adalah kesenian Doger sebagai hiburan. Bentuk kesenian yang dihasilkan merupakan gambaran dari pola masyarakat penciptanya yaitu masyarakat Piyaman. Dengan melihat dari letak geografismata pencaharian, dan pendidikan masyarakat desa Piyaman, dapat dilihat dari kelembagaan yang berupa kerakyatan, pedesaan yang tergolong dalam pelembagaan masyarakat tradisional pedesaan. Kedua yaitu mengenai is? budaya, dapat dilihat dari adat istiadat. Salah satu adat istiadat masyarakat desa Piyaman yaitu melakukan ritual bersih desa sebagai ungkapan rasa syukur dan menjaga kemakmuran, keselamatan, kesuburan tanah di desa Piyaman. Salah satu ritual yang dilakukan oleh masyarakat desa Piyaman yaitu diadakannya pementasan Doger Ponokawan yang sekaligus menjadi hiburan warga masyarakat desa Piyaman. Ketiga melalui efek budaya, dapat dilihat dari sistem kemasyarakatan desa Piyaman. Masyarakat desa Piyaman memiliki kepercayaan mengenai pola budaya peninggalan nenek moyang mereka, salah satunya menyelenggarakan rasulan atau bersih desa. Dalam kegiatan upacara bersih desa ada suatu keyakinan bersama bahwa dengan diadakannya upacara tersebut akan memberikan efck yang lebih baik pada masyarakat yang bersangkutan. Dengan diadakannya Rasulan akan mewujudkan rasa kebersamaan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Creators:
CreatorsNIM/NIP/NIDN/NIDK
Widyaningsih, Caturnim0311073011
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
ContributorMartiara, Rinanidn0006036609
ContributorSurojo, Surojonidn0029066106
Department: KODEPRODI91631#TARI
Uncontrolled Keywords: Doger, masvarakat-Pivaman, Bersib-Desa
Subjects: Tari > Pengkajian Tari
Divisions: Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Tari > Seni Tari (Pengkajian)
Depositing User: isti IS suratmi
Date Deposited: 31 Oct 2023 04:37
Last Modified: 31 Oct 2023 04:37
URI: http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/15488

Actions (login required)

View Item View Item