Bentuk Penyajian Jatilan Surengpati di Kampung Jlagran

Ambang S., Dorothea (2014) Bentuk Penyajian Jatilan Surengpati di Kampung Jlagran. Skripsi thesis, ISI Yogyakarta.

	Text BAB I.pdf Download (9MB)
	Text BAB IV.pdf Download (2MB)
	Text Full Teks.pdf Restricted to Repository staff only Download (33MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini mengupas tentang bentuk penyajian Jatilan Surengpati di Kampung Jlagran. Jatilan Surengpati memiliki keragaman bentuk atau ragam gerak yang menampilkan bentuk dan pose gerak yang mengambil dari ragam gerak tari putri gaya Yogyakarta, seperti sikap tangan ngiting, ngruji, ngepel, gerak bapang, ogek lambung, dan sebagainya, dengan pola lantai yang dibuat menarik didukung dengan permainan level serta iringan yang sangat variatif dengan memiliki lebih dari 10 lagu terlebih lagu yang sedang popular saat ini yaitu campursari. Secara umum tari jatilan dipahami sebagai salah satu jenis tarian rakyat yang bila ditelusur latar belakang sejarahnya termasuk tarian yang paling tua di Jawa. Tari yang selalu dilengkapi dengan properti berupa kuda kepang ini lazimnya dipertunjukkan sampai klimaksnya, yaitu keadaan tidak sadar diri pada sebagian atau bahkan semua penari. Berbeda dengan jatilan pada umumnya, Jatilan Surengpati memiliki fungsi yang lebih mengarah pada hiburan dan tontonan untuk masyarakat, dengan menampilkan gerak yang lebih bervariasi dengan lakon yang menyesuaikan tempat dan acara. Jatilan Surengpati menampilkan 4 babak, dari babak 1 hingga 3 menampilkan lakon prajurit Mataram saat latihan berperang, untuk babak 4 tetap menampilkan lakon prajurit Mataram namun ditambah dengan tokoh buto, bujangganong, dan sisingaan yang mana tokoh ini dimunculkan untuk mengganggu para prajurit saat berperang hingga berujung pada keadaan tidak sadarkan diri pada penari, dan mencapa? acara pungkasan atau mencapai puncaknya. Untuk mempertegas gerak dan koreografi didukung dengan rias dan kostum yang menyesuaikan lakon atau peran yang dijalani.

Actions (login required)

View Item