Bale Lahe Deo

P E Djokaho, Margaret (2006) Bale Lahe Deo. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

[img] Text
BAB I.pdf

Download (8MB)
[img] Text
BAB IV.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Full Teks.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (39MB)

Abstract

Karya Tari Bale Lahe Deo herhicara tentang Upacara Ritual Kematian Tao Leo masyarakat Sahu di Propinsi Nusa Tenggara Timur. Kata Bale Lahe Deo diamhil dari hahasa daerah Sahu yang artinya herpulang menghadap Sang Khaliq. Dasar inspirasi penciptaan karya tari ini, mengangkat heherapa tahapan penting yang dilakukan dalam upacara ritual Tao Leo. Karya tari ini memvisualisasikan gamharan umum kehidupan masyarakat Sahu, pemheritahuan kematian, prosesi upacara ritual Kematian dan ungkapan kematian sebagai sehuah kehahagiaan dengan menarikan tari Ledo Hawu dan melantunkan Banyo lagu dukacita yang memaparkan silsilah dari yang meninggal. Gerak dasar karya tari ini herpijak dari ragam gerak tari Ledo Hawu yakni: motif gerak launada, pedoi, gape, dan gedhe dengan pengembangan disesuaikan kehutuhan gerak dalam karya tari ini. Musik dalam karya tari ini menggunakan nyanyian-nyanyian serta hunyian yang timhul dari properti kedue/haik(ketupat) yang digunakan pada kaki penari. Kerjasama antara penari dan pemusik melalui olah vocal dan teriakan-teriakan dapat membangkitkan suasana peradegan. Rias wajah yang digunakan adalah rias natural dengan model husana tradisi Sabu. Busana yang •digunakan penari putri menggambarkan suasana dalam tiap adegan. Tokoh jenazah menggunakan pakaian tradisi Sahu. Setting panggung yang digunakan ialah rumah adat Sahu sebagai tempat herlangsungnya upacara. Tempat untuk meletakkan jenazah terbuat dari dua hatang kayu Wiu/Asam yang dipasang secara vertikal dan lima hatang pelepah lontar/ kelapa diikat melintang secara horizontal sehingga menyerupai tangga. Jenazah diikat pada tempat sandaran tersebut dengan kedua lutut dan tangannya ditekuk depan dada. Setting bentuk nisan digunakan pada akhir adegan. Karya tari ini herdurasi kurang lehih 25 menit dan disajikan pada proscenium stage Jurusan Tari, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Senl Indonesia Yogyakarta. Karya tari ini sehagai wujud memperkenalkan seni dan hudaya yang ada di NTT khususnya dalam masyarakat Sahu dan memiliki pesan yang ingin disampaikan hahwa, kematian pasti akan dialami oleh semua umat manusia, oleh sehab itu persiapkanlah semuanya dari sekarang karena tidak ada seorangpun yang mengetahui kapan saatnya tiha.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Creators:
CreatorsNIM/NIP/NIDN/NIDK
P E Djokaho, Margaretnim0010912011
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
ContributorAlfirafindra, Rajanidn0001036503
ContributorNyoman Sudewi, Ninidn0015085806
Department: KODEPRODI91231# SENI TARI
Uncontrolled Keywords: Ritual, Kematian, Bale Lahe Deo
Subjects: Tari > Penciptaan Tari
Divisions: Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Tari > Seni Tari (Penciptaan)
Depositing User: IH Nurcahyadi Nurcahyadi
Date Deposited: 01 Nov 2023 08:24
Last Modified: 01 Nov 2023 08:24
URI: http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/15657

Actions (login required)

View Item View Item