Interpretasi estetika musik Barat abad ke -20

Heryandi, Heryandi (2008) Interpretasi estetika musik Barat abad ke -20. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

	Text BAB I.pdf Download (8MB)
	Text BAB IV.pdf Download (2MB)
	Text Full Teks.pdf Restricted to Repository staff only Download (37MB) | Request a copy

Abstract

Interpretasi merupakan upaya menafsirkan atau menjelaskan sesuatu. Hal ini timbul karena apa yang ditafsir menjadi bagian dalam pikiran penafsir. Dalam estetika, interpretasi memiliki hubungan dengan keindahan sebab konsep tentang keindahan adalah hasil penafsiran. Estetika sebagai suatu hakekat dicoba untuk ditelaah melalui alam pemikiran filsafat. Lebih jauh estetika secara khusus dihubungkan dengan persoalan-persoalan yang berkaitan keindahan seni yakni musik. Estetika musik menjadi salah satu persoalan ketika musik yang muncul tidak mengikuti sistem dan kriteria yang berlaku, misalnya musik barat abad kedua puluh yang menggunakan harmonisasi mayor-minor. Musik abad kedua puluh yang pada awalnya muncul sekitar tahun 1900-an dan berkembang di benua Eropa menjadi trend setter dengan label musik kontemporer. Musik tersebut tampaknya berbeda dari musik abad-abad sebelumnya, sangat beragam sehingga sukar disadari bahwa musik tersebut mempunyai akar yang dalam dari apa yang lahir sebelumnya. Namun pada saat yang sama, musik abad kedua puluh merupakan kesatuan yang menembus keluar hingga membedakan dari musik abad sebelumnya. Salah satu konsep musik abad kedua puluh adalah emansipasi dan pembebasan keterbelengguan, keterikatan dasar dan pembatasan. Bila keterikatan sistem tonal, harmoni, prinsip dasar ritme dan melodi pada musik bisa dibebaskan maka kemungkinan-kemungkinan yang lebih terbuka bisa dilakukan

Actions (login required)

View Item