Pammasena Bissu'e

Sultan, Ariyanti (2008) Pammasena Bissu'e. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

[img] Text
BAB I.pdf

Download (13MB)
[img] Text
BAB IV.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Full Teks.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (50MB)

Abstract

Di antara kekayaan khasanah budaya Bugis yang kajiannya belum banyak ditampilkan adalah bissu. Bissu adalalah pendeta agama Bugis kuno pra Islam. Secara biologis, bissu adalah laki-laki, sementara dalam kesehariannya mereka berpenampilan layaknya perempuan (waria). meskipun bissu adalah waria, tapi mereka bukan1ah sembarang waria. Bissu dihargai oleh masyarakat Bugis karena memiliki banyak kelebihan dan pengetahuan serta menguasai seluk-beluk adat istiadat. Selain itu bissu diyakini sebagai titisan dewata yang mampu berkomunikasi dengan dewata dalam setiap upacara adatnya Masyarakat khususnya kalangan kerajaan sering meminta berbagai petunjuk, pertolongan bahkan berobat dan berguru pada bissu. Karya tari Pammasena Bissu'e merupakan karya tari dengan tipe drarnatari yang menceritakan dan mengisahkan tentang seorang waria bemama Baso. Dari kecil keluarga Baso temtama ayalmya, sangat menentang prilaku Baso. Namun karena faktor biologis, lingkungan, dan psikologi, Baso ti.dak bisa menjadi laki­ laki normal. Bahkan semakin besar tingkahnya semakin menyerupai perempuan. Kemudian terjadi petengkaran hebat antara Baso dan ayahnya sehingga Baso diusir dari rumah. Akhimya baso mendapatkan berkah dari dewata dan menjadi seorang bissu yang dihargai oleh masyarakat. Setelah Baso menjadi bissu, akhirnya dia bisa diterima oleh masyarakat dan keluarganya, apalagi setelah ayah Baso sakit yang diobati oleh Baso dan komunitas bissu dalam upacara adatnya Karya tari ini terdiri dari empat adegan. Adegan pertama menggambarkan tentang kehidupan Baso di waktu kecil. Adegan kedua menggambarkan kehidupan Baso setelah dewasa dan pertengakaran dengan ayalmya Adegan ketiga menggambarkan upacara pengangkatan Baso menjadi bissu. Adegan keempat menggambarkan tentang upacara pengobatan ayah Baso. Dalam adegan ini menampilkan gerak tari Ma'giri atau menusukkan keris ke bagian tubuh. Karya ini diakhiri dengan adegan berpelukan antara Baso dan ayahnya sebagai simbol bahwa Baso kini diterima di lingkungan keluarga dan masyarakat.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Creators:
CreatorsNIM/NIP/NIDN/NIDK
Sultan, Ariyantinim0211022011
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
ContributorHeryadi, Dindinnidn0010097303
ContributorSetyastuti, Setyastutinidn0017106405
Department: KODEPRODI91231# SENI TARI
Uncontrolled Keywords: Bissu, Pammase, Ma'giri
Subjects: Tari > Penciptaan Tari
Divisions: Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Tari > Seni Tari (Penciptaan)
Depositing User: IH Nurcahyadi Nurcahyadi
Date Deposited: 02 Nov 2023 06:53
Last Modified: 02 Nov 2023 06:53
URI: http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/15774

Actions (login required)

View Item View Item