Tugimin, Tugimin (2001) Gendhing-Gendhing Garap Dangdut Dalam Pertunjukan Wayang Kulit Oleh Dalang Ki Seno Nugroho Sebuah Tinjauan Musikologi Karawitan Pada Adegan Limbukan Dan Gara-Gara. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Text
BAB I.pdf Download (7MB) |
|
Text
BAB IV.pdf Download (3MB) |
|
Text
Full Teks.pdf Restricted to Repository staff only Download (36MB) | Request a copy |
Abstract
Sebagai sebuah eskpresi seni musik, dangdut memiliki kekuatan yang sangat hebat karena ia mampu merangkul histeri masa atau penonton, la mampu hadir sebagai wakil seni musik Indonesia. Dangdut tetap bagus dan indah jika la tetap bertahan pada posisinya. Namun kctika dangdut masuk dalam dunia pakeliraniaakanhadir sebagai monster yang menelan kekuatan magis gamelan. Kekuatan musik dangdut yang bisa menghipnotis masa untuk berjoged membuat gamelan kehilangan maknanya. Gamelan dan dangdut akan tampak indah jika mercka berdini diposisi masing-masing dengan intensitas masing-masing. Meski begitu kemunculan musik dangdut dalam jagad pakeliran memiliki sisi positif dalam hal menarik minat penonton. Seniman-seniman karawitan mencoba dengan keras menstransformasikan musik dangdut ke dalam bentuk garapan dengan menggunakan media gamclan. Namun hal terscbut nampak scdikit dipaksakan karens sesungguhnya wilayah nada masing-masing sangallah berbeda. Sisi positif dalam hal ini adalah para seniman karawitan menjadi kreatif dan cksploratif terhadap musik dangdut, mungkin juga jenis musik yang lain Munculnya gending-gending garap dangdutsejak Ki Nartosabdo menciptakannya pada dekade VIII abad XX, yang kehadirannya tidak terlepas adanya musik dangdut di masyarakat pada dekade sebelumnya Selain gending-gending garap dangdut versi Nartosabdoan dewasa ini telah berkembang pula versi lain seperti versi Sragenan yang dipelopori oleh Karno Kd. Gending-gending garap dangdut versi Sragenan berawal dari gending-gending Tayub dalam uyon-uyon untuk mengiringi joged atau tarian yang dilakukan oleh penonton. Gendinggending garap dangdut sekarang tidak hanya hadir dalam tayuban dan tetapi juga pada pertunjukan kethoprak, wayang wong dan wayang kulit yang biasanya disajikan pada adegan limbukan dan gara-gara. Secara musikal gending-gending garap dangdut Grup Karawitan Wargo Laras yang mengiringi pakeliran Ki Senonugroho cenderung mengimitasi musik dangdut populer. Hal ini karena musik dangdut tersebut sudah dikenal lebih dahulu, baru kemudian digarap dengan menggunakan media karawitan. Gending-gending garap dangdut Grup Wargo Laras pada pakeliran Ki Senonugroho biasanya dimainkan dengan menggunakan alat-alat musik elektronik dan gamelan. Alat-alat musik terdiri dari perkusi dan elektronik antara lain; key board, gitar bass, terumpet, kendang dangdut, tamborin (kecer), drum, suling bambu, dan sebagainya. Beberapa alat elektronik itu dimainkan bersama gamelan sesuai dengan yang dibutuhkan. Dalam kajian gending-gending garap dangdut grup Wargo Laras pada kajian laras dan patet, irama dan vokal banyak sekali menggunakan istilah pada musik diatonis, sehingga pada kajian patet pada gending-gending garap dangdut yang berlaras pelog menggunakan patet yang mengalami asimilasi.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Department: | KODEPRODI91211#SENI KARAWITAN | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Gendhing-Gendhing Garap Dangdut,Ki Seno Nugroho, Adegan Limbukan Dan Gara-Gara | |||||||||
Subjects: | Karawitan | |||||||||
Divisions: | Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Karawitan | |||||||||
Depositing User: | susilo SW wati | |||||||||
Date Deposited: | 03 Nov 2023 03:06 | |||||||||
Last Modified: | 10 Nov 2023 06:58 | |||||||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/15841 |
Actions (login required)
View Item |