Bentuk Penyajian Pertunjukan Tari Tato Totem Karya Bernadetta Sri Hanjati

Wulandari, Retno (2005) Bentuk Penyajian Pertunjukan Tari Tato Totem Karya Bernadetta Sri Hanjati. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

	Text BAB I.pdf Download (9MB)
	Text BAB IV.pdf Download (2MB)
	Text Full Teks.pdf Restricted to Repository staff only Download (38MB) | Request a copy

Abstract

Tato Totem merupakan sebuah karya yang diciptakan oleh Bemadetta Sri Hanjati atau lebih akrab disapa Kinting. Karya ini digelar pada tanggal 27-28 Juni 2004, di Parangendog, Parangtritis, dalam rangka ujian Tugas Akhir Program Pasca Sarjana STSI Surakarta. Sebagai seorang yang berkecimpung di bidang tata rias dan busana (perias), beliau mencoba untuk membuat sebuah pertunjukan tari yang idenya juga berawal dari tata rias dan busana. Ide dasar dalam penciptaan Tato Totem ini adalah rias dan busana yang dikembangkan dan divisualisasikan (diwujudkan) dalam bentuk gerak tari. Tata rias dan busana yang dimaksud adalah tata rias wajah dan tubuh (body painting).Bentuk penyajian Tato Totem terbagi atas dua bagian, yaitu bagian pertama yang digelar di tepi pantai Parangendog, pada sore hari, dengan menampilkan tata rias tato dan body painting. Kedua yakni pertunjukan yang digelar pada malam hari di Bukit pasir Barchan dan area persawahan. Bagian kedua ini menampilkan. tata rias dan busana pengantin modifikasi Jawa-Eropa, serta busana yang terbuat dari bahan alam, seperti mendhong, bagor, goni, kulit kayu, pelepah pisang, rayung (bahan untuk membuat sapu), daun pisang dan bahan-bahan alam lainnya.• Tata rias dan busana Tato Totem merupakan suatu hal yang unik, spesifik dan beragam, hal ini bisa dilihat dari fenomena penampilan tata rias dan busana yang bermunculan. Keunikan itu tampak dari penampilan individu penari dengan tata rias dan busana yang berbeda-beda. Secara keseluruhan, gerak-gerak yang hadir merupakan gerak improvisasi dari penari itu sendiri. Setiap penari bergerak sesuai dengan ketrampilan dan kemampuan teknik yang dimiliki dan sesuai dengan tata rias dan busana yang dipakai masing-masing penari, sehingga penari memiliki hak dan keleluasaan ruang gerak yang lebih bebas untuk mentransformasikan dan menginterpretasikan atas gagasan atau format pertunjukan yang dikehendaki oleh Kinting sebagai Pencipta.

Actions (login required)

View Item