Susanti, Dini Wahyu (2006) Perkembangan Tari Kekebyaran di Yogyakarta. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Text
BAB I.pdf Download (11MB) |
|
Text
BAB IV.pdf Download (5MB) |
|
Text
Full Teks.pdf Restricted to Repository staff only Download (57MB) | Request a copy |
Abstract
Eksistensi tari Kekebyaran di Yogyakarta semng dengan masyarakat pendukungnya, dan intensitas persebaran unsur-unsur budaya Bali di Yogyakarta sangat tergantung dari keterbukaan masyarakat secara universal dalam menerimanya. Sikap terbuka masyarakat Yogyakarta terhadap kehadiran tari Kekebyaran merupakan modal utama terjadinya difusi budaya.Dari uraian di atas muncul pertanyaan, bagaimanakah kelangsungan hidup tari Kekebyaran di Yogyakarta serta perkembangannya saat berada jauh dari komunitasnya? Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimanakah perkembangan tari Kekebyaran di Yogyakarta? Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan sejarah dan antropologi. Kedua pendekatan tersebut digunakan karena berkaitan dengan pencatatan sejarah lahimya tari Kekebyaran serta periodesasi perkembangannya dan pendekatan antropologi digunakan karena berkaitan dengan proses difusi yang terjadi di Yogyakarta. Proses masuknya tari Bali ke Yogyakarta adalah wujud kepedulian seniman Bali dalam mengembangkan tari Kekebyaran. Perkembangan mengandung konotasi penyebarluasan, artinya semula diketahui dan dilaksanakan oleh satu lingkungan atau daerah tertentu, kemudian menyebarluas ke lingkungan yang lain bahkan sampai pada satu lingkungan masyarakat umum. Sama halnya dengan tari Kekebyaran yang tersebar luas ke beberapa wilayah DIY, yaitu: wilayah Kota Madya, wilayah Kabupaten Sleman, dan wilayah Kabupaten Bantul. Pada awalnya tari Kekebyaran hanya diberikan di Sekolah-sekolah atau lembaga pendidikan formal. Dapat dikatakan bahwa peran lembaga pendidikan terhadap perkembangan tari Kekebyaran sangat besar. Tahun 1963 adalah titik pijak dimana tari Kekebyaran mulai menunjukkan eksistensinya kepada seluruh lapisan masyarakat Yogyakarta. Pada perkembangan selanjutnya, beberapa seniman Bali membuat terobosan barn demi untuk menjaga kelangsungan hidup tari Kekebyaran. Tepatnya mulai tahun 1976 tari Kekebyaran mulai dipentaskan pada acara-acara tahunan Pemda DIY, seperti FKY dan Sekaten
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Department: | UPT Perpustakaan | ||||||
Uncontrolled Keywords: | kekebyaran,penyebarluasan,Yogyakarta | ||||||
Subjects: | Tari > Pengkajian Tari | ||||||
Divisions: | Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Tari > Seni Tari (Pengkajian) | ||||||
Depositing User: | FL Agung Hartono | ||||||
Date Deposited: | 03 Nov 2023 09:03 | ||||||
Last Modified: | 03 Nov 2023 09:03 | ||||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/15896 |
Actions (login required)
View Item |