"Guyonan Batur"

Tri Yulianto, Agung (2009) "Guyonan Batur". Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

	Text BAB I.pdf Download (8MB)
	Text BAB V.pdf Download (1MB)
	Text Full Teks.pdf Restricted to Repository staff only Download (36MB)

Abstract

Katya tari " Guyonan Batur" merupakan penuangan bentuk ekspresi mengenai kehidupan sosial yang berada di nDalem Kaneman, bentuk penyajiannya bersifat dramatik dan komikal. Tari dramatik mengandung arti bahwa gagasan yang dikomunikasikan sangat kuat dan penuh daya pikat, dinamis dan banyak ketegangan dan melibatkan konflik pada orang seorang dalam dirinya, atau dengan orang lain. Tipe tari dramatik erat kaitannya dengan emosi dari karakter tetapi tidak menggelar cerita, hanya merupakan penggambaran kehidupan pembantu rumah tangga dan terdapat konflik dengan majikannya. Selain itu karya tari ini juga tergolong dalam tipe tari komikal karena bentuk penyajiannya juga diselingi dengan tehnik gerak dalam konteks canda tawa oleh para pembantu rumah tangga ketika sedang bekerja, dan kejadian-kejadian diluar biasanya seperti seorang pembantu yang seakan alir.an menjadi seorang majikan, memberi nasehat atau memberikan petunjuk buat bekerja. Tema yang diangkat dalam garapan karya tari ini adalah tentang kehidupan pembantu rumah tangga, yang difokuskan pada kehidupan sehari-hari dan kehidupan sosialnya dilingkungan tempat bekerja. Karya tari ini didukung oleh dua orang penari putra, dan satu penari putri dengan mode penyajian Simbolis representasional. Gerak tari mengadopsi perilaku sehari-hari pola kehidupan pembantu rumah tangga yang dikembangkan oleh kreativitas penata tari, tetapi masih menggunakan sentuhan-sentuhan atau unsur gerak tari klasik gaya Yogyakarta seperti gerak tangan ngiting, ngruji, dan ngepel. Musik yang digunakan dalam karya tari ini merupakan. hasil musik rekaman dan editing secara digital denganl software Nuendo. Tata Rupa pentas dalam karya tari ini adalah jemuran clan perkakas. Sedangkan busana penari putra menggunakan kaos Gblong berwarna kuning dan cokelat dan, penutup kepala (kethu) menggunakan celana panjang yang menyerupai sarong berwarna coklat bermotif lurik, sedangkan penari putri mengenakan celemek yang dimaksudkan seperti kemben dan underwar dan shower cup yang nantinya digunakan pada bagian akhir.

Actions (login required)

View Item