Tonge' Owakng Kobe'

Eva Prihantina, Cicilia (2009) Tonge' Owakng Kobe'. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

	Text BAB I.pdf Download (10MB)
	Text BAB V.pdf Download (1MB)
	Text Full Teks.pdf Restricted to Repository staff only Download (49MB)

Abstract

Suku Dayak adalah suku asli yang mendiami Pulau Kalimantan. Sebagai suatu kom unitas yang telah ratusan tahun mendiami pulau Kalimantan, kehidu pan suku Dayak tidak terpisahkan dengan alam Pulau Kalimantan. Karya tari Tonge' Owangk Kobe memperlihatkan kedekatan suku Dayak dengan alam. Burung Enggang yang h idup di hutan tropis Kalimantan dimaknai sebagai simbol alam atas. Pemaknaan burung Enggang sebagai representasi alam atas, menyiratkan kearifan lokal yang dihidupi suku Dayak. Mereka percaya akan adanya kekuasaan yang melebihi kemampuan manusia. Dalam guratan warna putih, h itam, putih pada bu lu burung Enggang, Suku Dayak selalu diingatkan akan realitas hidup yang dialami setiap manusia. Manusia akan mengalami saat kelahiran, perjalanan hidup dan akhimya kematian. Akan tetapi dengan seiringnya perkembangan zaman terjadi pemudaran nilai-nilai kearifan lokal,termasuk didalamnya pemaknaan Burung Enggang oleh Suku Dayak. Suku Dayak yang sejak awal mempercayai burung Enggang sebagai simbol kehidupan alam atas dan sekaligus menaruh penghormatan, kini berbalik menjadi acaman bagi keberlangsungan hidup burung Enggang. Karya Tari Tonge' Owakng Kobe yang disajikan dengan komposisi 5 penari (dua wanita dan tiga pria) dan dalam durasi 20 menit ini diawali oleh penari pria dengan properti gong sebagai gambaran kelahiran, kehidupan, dan kematian . Selanjutnya disajikan gerakan-gerakan yang menggambarkan kehidupan burung Enggang di hutan tropis Kalimantan. Suasana sedih, mencekam menjadi ending dari karya tari ini. Properti berupa sumpit menjadi gambaran akan terancamnya kehidupan burung Enggang oleh Suku Dayak sendiri.

Actions (login required)

View Item