"Uma-Durga"

Saraswati Atmadja, Dessy (2009) "Uma-Durga". Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

	Text BAB I.pdf Download (6MB)
	Text BAB IV.pdf Download (996kB)
	Text Full Teks.pdf Restricted to Repository staff only Download (35MB)

Abstract

Karya Tari ini mencoba untuk memvisualisasikan pemahaman tentang tokoh seorang Dewi dengan dua karakter yang berbeda, yaitu karakter keras dan lembut. Ide karya berawal dari membaca buku berjudul Gegurilan Sudamala Karya I Nyoman Suprapta (2008), yang menceritakan tentang kutukan Dewa Siwa terhadap istrinya Dewi Uma, yang telah menodai kesuciannya ketika diminta mencari obat di mercapada. Dewi Uma yang cantik berubah menjadi Durga yang keras dan menyeramkan. Perbedaan karakter Uma dan Durga menjadi landasan penemuan gerak-gerak yang bersumber dari gerak tari Bali karakter putri, putra­ manis, putra-keras. Demikian juga kronologi cerita terjadinya perubahan Uma menjadi Durga digunakan untuk menetapkan urutan suasana atau pengadegan yaitu gembira, tegang, sedih, dan murka yang membangun struktur tarinya. Karya tari ini ingin menghadirkan suatu bentuk baru melalui pengembang an gerak, busana, maupun iringan tarinya. Tari yang berdurasi 23 menit 23 detik ini mengacu pada bentuk dramatik dengan judul "Uma-Durga", ditarikan lima orang penari putri untuk mempersembahkan suatu bentuk tari beserta kelengkapannya. Karya tari Uma-Durga menggunakan musik live yaitu seperangkat gamelan Gong Kebyar dengan pola gentling yang pertama untuk adegan gembira Suling KawUan, pepeson, untuk adegan gelisah dan sedih menggunakan pola gentling Pengrang-rang sedangkan untuk adegan marah menggunakan pola gentling Batel. Hadirnya karya tari ini untuk memperlihatkan kepada penonton bahwa ada cerita rakyat yang sangat menarik ,dan karakter tokoh dalam cerita ini, yaitu karakter lembut dan keras juga ada dalam diri setiap manusia.

Actions (login required)

View Item