Fungsi Ledhek Dalam Upacara Bersih Desa Di Desa Jonggrangan, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten

Handayani, Novi (2007) Fungsi Ledhek Dalam Upacara Bersih Desa Di Desa Jonggrangan, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

[img] Text
BAB I.pdf

Download (7MB)
[img] Text
BAB IV.pdf

Download (2MB)
[img] Text
Full Teks.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (29MB) | Request a copy
Official URL: https://lib.isi.ac.id

Abstract

Masyarakat Jonggrangan dalam melestarikan kesenian tradisi didasari atas adanya kebutuhan yang menyangkut kepercayaan dan diekspresikan melalui upacara adat bersih desa untuk keselamatan dan kesejahteraan masyarakat Jonggrangan. Aktivitas ritual sesungguhnya didasari oleh adanya keterbatasan atau kelemahan manusia dan lingkungan. Upacara dilakukan karena adanya kepercayaan warga masyarakat tentang keberadaan "sendhang" yang ada di desa Jonggrangan yang diyakini memiliki kekuatan gaib atau kekuatan supranatural yang dapat mensejahterakan dan mendamaikan masyarakat dengan menggunakan ledhek sebagai sarana untuk upacara ritual. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif­ analisis, untuk mendapatkan data primer dengan melakukan observasi, wawancara terhadap narasumber yang relevan dan pengamatan secara langsung untuk mendapatkan data yang lebih valid, sedangkan untuk data sekunder dikumpulkan melalui dokumentasi. Pendekatan yang digunakan menggunakan pendekatan sosiologis. Fungsi ledhek dalam upacara bersih desa yang berkaitan dengan "sendhang" di desa Jonggrangan disajikan untuk kepentingan masyarakat yaitu untuk keselamatan, kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Kehadiran ledhek sebagai media komunikasi ritual dalam upacara bersih desa di desa Jonggrangan merupakan ungkapan estetis dan spiritual dengan tujuan untuk menjaga keseimbangan kehidupan manusia. Nilai fungsional itu dipahami, bahwa karya seni sebagai sistem simbol adalah simbol ekspresif yang bertujuan memberi • kekuatan kepada simbol konstitutif sebagai fungsi latensi yang bentuk konkritnya berupa kepercayaan atau dasar dan inti perilaku keagamaan. Sebaliknya simbol konstitutif memberi informasi tentang suatu nilai kebenaran lewat simbol ekspresif. Konsekuensi-konsekuensi adaptasi dan pencapaian tujuan menempatkan penari ledhek dipandang memiliki nilai strategis yaitu sebagai pelaku upacara yang secara simbolis memiliki makna magis simpatetis yaitu magi yang mempengaruhi manusia dan lingkungan menjadi baik atau positif. Cerminan dari makna magi simpatetis ini dapat diamati pada perilaku warga masyarakat yang mendatangi pimpinan upacara bersih desa untuk memohon sesuatu keinginan agar mendapatkan berkah hidup yang lebih baik di masa depan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Creators:
CreatorsNIM/NIP/NIDN/NIDK
Handayani, Novinim9910888001
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
ContributorHersapandi, Hersapandinidin0027125306
Department: UPT Perpustakaan
Uncontrolled Keywords: Fungsi Ledhek,Bersih Desa, Desa Jonggrangan, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten
Subjects: Tari > Pengkajian Tari
Divisions: Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Tari > Seni Tari (Pengkajian)
Depositing User: FL Agung Hartono
Date Deposited: 08 Nov 2023 08:14
Last Modified: 08 Nov 2023 08:14
URI: http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/15986

Actions (login required)

View Item View Item