Memahami Makna Konotasi Konsep Lolita di Video Klip Twenty Three oleh IU dengan Pendekatan Semiotika Roland Barthes

Anis Prabayakti, Gandes (2024) Memahami Makna Konotasi Konsep Lolita di Video Klip Twenty Three oleh IU dengan Pendekatan Semiotika Roland Barthes. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

	Text Gandes Anis Prabayakti_2023_PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.pdf Restricted to Repository staff only Download (628kB) | Request a copy
	Text Gandes Anis Prabayakti_2023_BAB V.pdf Download (1MB)
	Text Gandes Anis Prabayakti_2023_BAB 1.pdf Download (2MB)
	Text Gandes Anis Prabayakti_2023_FULL TEXT.pdf Restricted to Repository staff only Download (17MB) | Request a copy

Abstract

M. G. Durham melalui bukunya berjudul “The Lolita Effect: The Media Sexualization of Young Girls and What You Can Do About It” (2005) memperkenalkan istilah yang disebut “The Lolita Effect”. Tidak dipungkiri, fenomena tersebut menjadi salah satu hal yang turut masuk ke dalam industri K-pop. Salah satu yang disinyalir menggunakan konsep Lolita di dalamnya adalah album milik penyanyi asal Korea Selatan IU bertajuk “Chat-Shire”. Pesan lirik yang terdapat dalam lagu tersebut secara tersirat menggambarkan fenomena yang dikenal sebagai “Quarter Life Crisis”. Peneliti merasa perlu adanya pendalaman kajian dalam sudut pandang desain komunikasi visual, untuk memahami pesan dan makna yang ada pada tanda-tanda yang ditampilkan dalam suatu media yang dicurigai memiliki suatu pemaknaan konotasi negatif di dalamnya. Dengan mengangkat isu tersebut, peneliti berfokus untuk memahami makna konotasi pada konsep lolita yang terdapat dalam visual video klip, menggunakan semiotika model Roland Barthes.

Actions (login required)

View Item