Adi Wijaya, Rifky (2024) Bentuk Dan Makna Porong Pada Tokoh Anoman Wayang Kulit Gaya Pakualaman. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Text
Rifky Adi Wijaya_2024_FULL TEKS.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
|
Text
Rifky Adi Wijaya_2024_BAB 1.pdf Download (554kB) |
|
Text
Rifky Adi Wijaya_2024_BAB PENUTUP.pdf Download (142kB) |
|
Text
Rifky Adi Wijaya_2024_PERNYATAAN PERSETUJUAN-PUBLIKASI.pdf Restricted to Repository staff only Download (171kB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menguak bentuk dan makna porong pada tokoh Anoman gaya Pakualaman. Rumusan masalah penelitian ini yaitu 1) Bagaimana morfologi wayang tokoh Anoman gaya Pakualaman? 2) Mengapa wayang kulit tokoh Anoman gaya Pakualaman menggunakan porong?. Untuk menjawab fokus penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis. Adapun hasil penelitiannya, diantaranya tokoh Anoman gaya Pakualaman memiliki bentuk yang berbeda dibandingkan dengan wayang kulit Anoman gaya lain seperti gaya Yogyakarta, Surakarta maupun Mangkunegaran. Ciri khas yang menjadi pembeda tokoh Anoman gaya Pakualaman dengan gaya lain terdapat pada atribut busana yang dipakai terdapat tambahan atribut seperti penggunaan keris dan juga porong naga. Penggunaan keris dan juga porong naga ini menjadi ciri khas yang sangat terlihat pada tokoh Anoman gaya Pakualaman. Penggunaan keris sendiri menjadi ciri khas wayang kulit gaya Pakualaman. Makna dari penggunaan keris adalah untuk memanusiakan wayang atau menggambarkan wayang tersebut seperti manusia, yang mana pada era pembuatan wayang tersebut keris merupakan atribut sehari-hari yang digunakan seperti para abdi dalem, kerabat maupun sentana dalem di lingkungan Pakualaman. Porong merupakan atribut yang ada pada bagian betis di beberapa tokoh wayang tertentu. Porong digambarkan seperti kepala dari seekor naga. Penggunaan porong naga pada Anoman mempunyai arti bahwa Anoman adalah salah satu dari “Kadang Bayu”. Hal ini dibuktikan dengan adanya wujud wayang Batara Bayu gaya Pakualaman yang juga menggunakan atribut berupa porong naga dengan bentuk yang hampir sama seperti porong pada tokoh Kadang Bayu lainnya seperti Anoman dan juga Werkudara gaya Pakualaman.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Department: | KODEPRODI91241#PEDALANGAN | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Anoman, Porong, Pakualaman | |||||||||
Subjects: | Pedalangan | |||||||||
Divisions: | Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Pedalangan | |||||||||
Depositing User: | Rifky Adi Wijaya | |||||||||
Date Deposited: | 16 Feb 2024 00:41 | |||||||||
Last Modified: | 16 Feb 2024 00:41 | |||||||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/16549 |
Actions (login required)
View Item |