Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) Sebagai Ide Penciptaan Skenario Film "-repeat."

Humaniora Abdi, Jeanchristy (2024) Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) Sebagai Ide Penciptaan Skenario Film "-repeat.". Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

	Image JEANCHRISTY HUMANIORA ABDI_2024_LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (711kB) | Request a copy
	Text JEANCHRISTY HUMANIORA ABDI_2024_PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.pdf Restricted to Repository staff only Download (122kB) | Request a copy
	Text JEANCHRISTY HUMANIORA ABDI_2024_FULL TEKS.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy
	Text JEANCHRISTY HUMANIORA ABDI_2024_BAB I Pendahuluan.pdf Download (1MB)
	Text JEANCHRISTY HUMANIORA ABDI_2024_BAB IV Penutup.pdf Download (829kB)
	Video sh: 1: /usr/bin/youtube-dl: not found Download (0B)

Abstract

“-repeat.” adalah sebuah skenario film yang diciptakan berdasarkan pengalaman nyata seorang pengidap post-traumatic stress disorder, bagaimana mereka melihat dunia dan apa yang akan mereka lakukan ketika mengalami reka ulang memori traumatis di masa lalu. Skenario film merupakan sebuah karya tulis yang berfungsi sebagai rancangan awal dalam produksi film. Capaian dalam penciptaan sebuah skenario film yang baik mencakup 2 (dua) kriteria yang disampaikan oleh Seno Gumira Ajidarma, yaitu fungsional dan substansial. Kriteria fungsional dimaksudkan bahwa sebuah skenario dapat dijadikan blueprint dalam sebuah produksi film. Kriteria substansial berarti sebuah skenario film dapat mengandung esensi atau pembelajaran yang dapat disampaikan pada khalayak ramai. Sebagaimana penulis hendak memenuhi kedua kriteria tersebut, maka, berdasarkan pengalaman empiris sebagai pengidap post-traumatic stress disorder (PTSD) penulis ingin mengetahui bagaimana proses menciptakan skenario film “-repeat.” dan bagaimana penciptaan ini dapat membuka ruang-ruang diskusi masyarakat demi meningkatkan kepedulian terhadap isu penyakit mental. Penciptaan skenario film yang diberi judul “-repeat.” ini menggunakan perspektif psikologis sebagai bangunan yang dapat mempengaruhi alur cerita, sehingga terdapat beberapa pendekatan yang digunakan. Psikoanalisis oleh Sigmund Freud yang menjelaskan 3 (tiga) konsep yang membangun kepribadian manusia, yaitu id, ego, dan super ego. Kemudian, screenplay dan cinematography sebagai landasan dalam menciptakan bahasa visual dalam penciptaan skenario film. Lalu, intertekstualitas sebagai landasan berpikir bahwa penciptaan ini dipengaruhi oleh berbagai macam teks dalam proses penciptaannya. Dengan menggunakan metode proses kreatif oleh John Livingston Lowes, maka, penulis mulai membangun konsep penciptaan skenario dan menyelesaikannya dalam bentuk sebuah skenario film yang utuh. Skenario ini diberi judul ‘repeat’ yang berarti ‘mengulang’, seiringan dengan salah satu gejala yang dialami pengidap post-traumatic stress disorder (PTSD) yang disampaikan oleh Bessel van der Kolk, yaitu old reel (ketika penderita penyakit merasa terjebak di dalam trauma dan menglami reka ulang memori traumatis. Dengan mengangkat tema psikologi, penulis menceritakan kisah tentang Ega, seorang pria, aktor, dan pembunuh. Trauma Ega telah mendorongnya melakukan pembunuhan untuk kedua kalinya, lama setelah ia membunuh istrinya sendiri. Dalam pembuatan skenario film “-repeat.”, penulis memberikan output yang berbeda dari bagaimana post-traumatic stress disorder (PTSD) telah mempengaruhi hidupnya. Hal ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan penjelasan dampak adanya pengalaman traumatis dalam diri seseorang akan selalu berakhir buruk. Penjelasan ini pun menjadi Langkah awal bagi orang-orang untuk dapat memahami pentingnya menjaga kesehatan jiwa.

Actions (login required)

View Item