Purwanto, Purwanto and Arum Narwastu Jati, Glagah (2022) Estetika Teater Tubuh Di Indonesia Dalam Prespektif Teater Miskin (Poor Theatre) Jerzy Grotowski: Studi Kasus Teater Kubur (Jakarta) Dan Teater Payung Hitam (Bandung). ISI Yogyakarta, ISI Yogyakarta.
Text
Purwanto_2022_FullText.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
|
Text
BAB I_Purwanto_2022.pdf Download (519kB) |
|
Text
BAB VI_Purwanto2022.pdf Download (433kB) |
Abstract
Teater tubuh atau nonverbal di Indonesia berkembang pesat sesudah Rendra danBengkel Teater 1967 mementaskan Bipbop di Jakarta. Putu Wijaya sebagai salah satupemain pada teater mini kata kemudian juga membuat teater nonverbal atau teater tubuh atau tear improvisasi seperti Tai, Ah, dan Lho. Teater Mandiri membawakan sebuahpertunjukan tanpa dialog berjudul Lho pada November 1975 di Teater Arena, TamanIsmail Marzuki. Bambang Bujono mencatat pementasan Lho menggebrak kita dengancara yang sebelumnya tak dilakukan grup teater mana pun. Lho ‘hanyalah’ pemain yangbergerak ke sana kemari, dengan payung-payung, lampion, kayu, bambu, tali topeng, danondel-ondel, juga oncor. Lalu gerobak dan musik terdengar ribut bak mengiringi topengmonyet di jalan-jalan itu dan mendadak ngungun terdengar tembang Bali [1]. Sejak itu,konsep teater bertolak dari yang ada dipaparkan Putu Wijaya sebagi kredo teaterbertolak dari yang ada. Model teater tubuh di Indonesia berkembang di bebergai grupteater antara lain Teater Payung Hityam dan Teater Kubur.
Item Type: | Other | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Estetika Teater Tubuh, Teater Miskin (Poor Theatre), Teater Kubur (Jakarta),Teater Payung Hitam (Bandung) | ||||||
Subjects: | Karya Dosen | ||||||
Divisions: | Repository ISI Yogyakarta | ||||||
Depositing User: | FL Agung Hartono | ||||||
Date Deposited: | 24 Jul 2024 08:24 | ||||||
Last Modified: | 24 Jul 2024 08:24 | ||||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/16762 |
Actions (login required)
View Item |