Musik Inkulturasi Minahasa Dalam Liturgi Gereja Katolik (Studi Kasus: Gereja Katolik Maria Ratu Damai Tomohon)

Visona Mariano Aray, Wam (2024) Musik Inkulturasi Minahasa Dalam Liturgi Gereja Katolik (Studi Kasus: Gereja Katolik Maria Ratu Damai Tomohon). Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

[img] Text
Wam Visona Mariano Aray_2024_FULL TEKS.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (5MB) | Request a copy
[img] Text
Wam Visona Mariano Aray_2024_BAB I.pdf

Download (2MB)
[img] Text
Wam Visona Mariano Aray_2024_BAB PENUTUP.pdf

Download (961kB)
[img] Text
Wam Visona Mariano Aray_2024_PERNYATAAN PERSETUJUAN-PUBLIKASI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (622kB) | Request a copy
Official URL: https://lib.isi.ac.id

Abstract

Penelitian ini menjelaskan fenomena penggunaan musik inkulturasi di gereja Katolik di Sulawesi Utara khususnya Gereja Katolik Maria Ratu Damai Tomohon. Gereja tersebut memiliki jadwal Misa Inkulturasi tetap dengan menerapkan budaya Minahasa melalui penggunaan bahasa Tombulu, tari Maengket dan Kabasaran, serta musik Kolintang dan Tambur. Penelitian ini menyoroti adanya perubahan dalam menyikapi masuknya musik tradisi ke dalam liturgi Gereja. Tujuan penelitian ini mengkaji pentingnya pelaksanaan Misa Inkulturasi menggunakan musik tradisional serta berbagai penyesuaian musik tradisional Minahasa untuk menciptakan Misa Inkulturasi yang efektif. Penulis menerapkan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui pengamatan langsung pada salah satu Misa Inkulturasi, dan mewawancarai narasumber penting yaitu pastor paroki yang pernah menjabat, pelaksana Inkulturasi serta beberapa umat Gereja dengan sistem purposive sampling. Hasil penelitian menemukan bahwa musik tradisi Minahasa yang diterapkan dalam Misa Inkulturasi menggunakan modus Phrygian yang didapati dalam lagu Betapa Indah Rumah-Mu Tuhan dan lagu Opo Wananatase. Penyesuaian berikutnya adalah bentuk pengolahan musik yang menggunakan penyusunan harmonisasi empat suara, baik dalam paduan suara maupun dalam salah satu instrumen yang digunakan yaitu kolintang. Bertambahnya durasi waktu sebagai dampak penyesuaian penggunaan musik tradisi, tidak berdampak signifikan dalam kenyamanan beribadah karena penggunaan musik tradisi menimbulkan pengalaman beribadah yang dirasakan lebih ekspresif dan menambah suasana penghayatan dalam beribadah.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Creators:
CreatorsNIM/NIP/NIDN/NIDK
Visona Mariano Aray, Wamnim20102530131
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
ContributorBintarto T, A. Gathutnidn0004097406
ContributorYoni Kaestri, Veronicanidn0004067802
Department: KODEPRODI91221#MUSIK
Uncontrolled Keywords: musik inkulturasi, misa inkulturasi minahasa, liturgi gereja Katolik
Subjects: Musik > Pengkajian seni musik (musikologi dan pendidikan musik)
Divisions: Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Musik
Depositing User: Wam Visona Mariano Aray
Date Deposited: 31 Jul 2024 07:34
Last Modified: 31 Jul 2024 07:34
URI: http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/16768

Actions (login required)

View Item View Item